LAMPUNG — Kepala sekolah di lingkungan Muhammadiyah perlu multitasking untuk bisa mengerjakan dua pekerjaaan atau lebih dalam satu waktu. Hal itu guna menunjang kinerja sistem pendidikan sekolah menengah Muhammadiyah agar lebih efisien dan disiplin.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Marzuki Noor, mengatakan hal itu sebagai tuntutan zaman yang serba cepat.
“Kepala Sekolah harus mampu multitasking agar kompetensi manajerial menjadi keunggulan yang lebih dalam mengajar,” kata Marzuki, saat pelantikan Kepala Sekolah SMA/SMK Muhammadiyah, di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah pada Senin (30/1/2023).
Ia berpesan kepada kepsek SMA agar dapat mencetak siswa yang berbasis pada sains. “Namanya SMA betul-betul sandaran dasarnya menjadi ilmuwan, bukan menjadi pekerja,” terangnya.
Selain itu, ia juga berpesan kepada kepsek SMK untuk keterampilan siswa diasah dan siap menjadi ahli di bidang vokasi. “Outputnya sumber daya manusia vokasi yang penuh keterampilan. Ini harus dimatangkan penyelenggara pendidikan menengah,” terangnya.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdakmen) PMW Muhammadiyah Lampung, Prof. Undang Rosidin, menambahkan kepsek dapat menjaring relasi sebanyak-banyaknya dengan dunia usaha dan dunia industri. Hal itu penting agar siswa dapat langsung ke dunia usaha dan dunia industri untuk mengembangkan kemampuannya.
“Misalnya jurusan teknik mesin harus bekerja sama dengan industri mesin, jurusan fashion harus bekerja sama dengan dunia fashion. Ini PR untuk kepala SMK Muhammadiyah untuk menjaring relasi,” pungkasnya.***
.jpg)
