Iklan

Iklan

,

Iklan

Di Masa Pandemi, Kreativitas Kunci Utama Pemuda Muhammadiyah Kembangkan Ekonomi

Redaksi
Selasa, 17 Mei 2022, 16:31 WIB Last Updated 2022-09-05T09:36:58Z


Dua tahun pandemi tidak dipungkiri menjadi salah satu sebab yang menghambat akselerasi program oleh organisasi manapun. 


Akan tetapi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto bersyukur atas kegigihan kader-kader dan anggota Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia yang tetap bergerak kreatif dalam agenda pembangunan sumber daya manusia.


“Pandemi memang menjadi musibah bagi kita semua. Tapi pandemi jangan sampai memudarkan harapan kita di kala situasi seperti ini,” ucap Cak Nanto dalam Refleksi Akhir Tahun PP Pemuda Muhammadiyah.


Cak Nanto menyampaikan bahwa dampak pandemi terhadap ekonomi cukup serius di samping terbaginya perhatian untuk menekan laju persebaran virus agar segera teratasi.


“Karena itu jangan sampai generasi muda terlena atau bahkan terbelenggu oleh pesimisme yang berlarut-larut tanpa ada upaya yang dikembangkan untuk tahun 2022. Dan catatan-catatan yang terbelenggu di tahun 2021 tetap harus menjadi bagian dari rencana perjalanan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang selama ini membuat terhambatnya kerja anak-anak muda,” pesannya.


Dalam forum webinar yang juga dihadiri oleh Menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, Cak Nanto berharap pemerintah terus berkomitmen memberikan pendampingan dan kemudahan bagi ekonomi kreatif yang banyak digarap oleh generasi muda.


“Sebaga catatan, saya kira kita dihadapkan pada banyaknya masa-masa teman-teman yang di UMKM terhambat oleh masalah pandemi. Kedua, kemampuan teknologi inovasi usaha-usaha itu tidak banyak dilakukan karena terhambat masalah permodalan dan lain sebagainya,” terang Cak Nanto.


Terakhir, Cak Nanto berpesan agar Pemuda Muhammadiyah tetap kreatif di bidang ekonomi dengan berpedoman pada percepatan penanganan pandemi.


“Oleh karena itu sebagai refleksi kita, bahwa perjalanan ekonomi di masa pandemi memang diperlukan kreativitas yang tinggi, tetap berpatuh pada protokol kesehatan. Maka ruh-ruh kreativitas itu harus dibangun dalam rangka mempersiapkan diri sebagai aktualisasi dalam kehidupan berorganisasi dan kehidupan sebagai individu,” pungkasnya.

Iklan