Iklan

Iklan

,

Iklan

Guest Lecture UM Bandung: Al-Quran Sumber Pembelajaran Ilmu Pengetahuan!

Redaksi
Rabu, 05 Oktober 2022, 14:46 WIB Last Updated 2022-10-05T07:56:08Z


Al-Quran menjadi pedoman hidup bagi umat muslim di seluruh dunia. Dalam berbagai lini kehidupan terutama pembelajaran, Al-Quran juga menjadi sumber berbagai ilmu pengetahuan.


Begitulah pembahasan salah satu poin penting yang mengemuka pada Guest Lecture “Membumikan Al-Quran Melalui Penelitian” yang digelar UM Bandung di Hotel Ibis belum lama ini.


Pada Guest Lecture dalam rangkaian kegiatan Detasering UM Bandung 2022 ini hadir sebagai pembicara utama yakni Guru Besar Fisika Bumi ITB Prof. Ir. Wahyu Srigutomo, S.Si, M.Si, Ph.D.


Wahyu Srigutomo menjelaskan bahwa selain memperkuat spiritualitas, Al-Quran menganjurkan umat muslim untuk mengamati dan memikirkan terkait lingkungan sekitar.


Perintah dalam Al-Quran untuk memakmurkan bumi, tutur Wahyu Srigutomo, menjadikan para ilmuan melakukan penelitiannya berdasarkan motif qurani.


Lebih jauh Wahyu Srigutomo menerangkan bahwa jika ada seseorang yang menjadikan Al-Quran sebagai motivasi dalam risetnya, maka hal itu akan menjadi mempermudah seseorang tersebut menuju insan yang ideal.


”Al-Quran sebagai kode etik pembelajar menetapkan para peneliti sebagai orang yang menerima anugerah pemahaman ilmu pengetahuan,” tuturnya.


Isyarat sains


Al-Quran yang menjadi sumber inspirasi para peneliti mengandung banyak isyarat keilmuan. Berbagai isyarat tersebut, kata Wahyu Srigutomo, sejatinya perlu ilmuwan dalami melalui berbagai riset.


Dengan cara seperti itu, nantinya para peneliti akan memahami karakteristik dunia yang juga memudahkan kehidupan masyarakat.


”Al-Quran yang mengandung rujukan fakta ilmiah dalam persepektif rencana ilahiyah ingin menunjukkan cara kerja semesta dan sekaligus menegaskan Kemahatahuan Allah sebagai Sang Pencipta,” terangnya.


Oleh karena itu, aktivitas para ilmuwan melalui motif qurani dapat memperkuat kualitas hidup lebih baik secara spiritual dan material.


”Sehingga hidup atau langkah-langkah peneliti akan lebih terarah dan lebih bermanfaat terhadap masyarakat,” tandasnya.***(FK/FA)

Iklan