Bandung — Dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah ke-48 yang akan berlangsung di Solo pada 18-20 November 2022, LPPAIK UM Bandung menggelar bedah risalah muktamar pada Selasa (11/10/2022).
Bedah risalah muktamar itu berlangsung di ruang rapat lantai 1 UM Bandung dan sejumlah peserta yang terdiri atas dosen AIK dan mahasiswa pun hadir mengikuti kegiatan.
Pada kegiatan yang berlangsung dari siang hingga sore ini mengemuka pembahasan terkait materi atau risalah muktamar seputar Islam berkemajuan dan isu-isu strategis keumatan dan kemanusiaan.
Ketua LPPAIK UM Bandung Drs Dikdik Dahlan Lukman MHum mengatakan bahwa bedah risalah terkait tema tersebut menjadi penting bagi persyarikatan.
Dikdik menjelas tujuan Muhammadiyah mengenai Islam yang sebenar-benarnya sejatinya sudah menjadi dokumentasi sejak 1993.
”Meskipun begitu, dari hasil pelacakan saya, itu tidak ada dokumentasi resmi dari hasil tanwir maupun muktamar bahwa inilah Islam yang sebenar-benarnya,” ucap Dikdik.
Dikdik menjelaskan bahwa pembahasan Islam berkemajuan pada muktamar nanti menjadi pembahasan strategis yang perlu terus bergulir. Jika Islam yang sebenar-benarnya menjadi tujuan akhir, kata Dikdik, mungkin strategi ini menjadi bagian untuk menggapai tujuan itu.
Manajemen filantropi
Pada tema isu-isu keumatan, menurut Dikdik, perlu juga membicarakan terkait manajemen filantropi.
”Masih banyak lembaga filantropi yang belum menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat,” katanya.
Dikdik berpesan kepada semua pihak untuk bisa menghasilkan rekomendasi nyata dalam penyempurnaan konsep bagi pimpinan pusat.
”Nantinya rekomendasi tersebut berguna untuk menyempurnakan apa-apa yang selama ini sudah kita bangun,” pungkasnya.***(FK)
