Iklan

Iklan

,

Iklan

Ciri Kader Muhammadiyah; Berjiwa Maju dan Berintegritas, Berperan di Konteks Global

Redaksi
Sabtu, 12 November 2022, 12:40 WIB Last Updated 2022-11-12T05:40:16Z


YOGYAKARTA
— Madrasah Mu’allimin-Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (10/11) menyelenggarakan Seminar Pra Muktamar secara hibrid di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengangkat tema “Perkaderan Formal di Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah”.


Didaulat sebagai pembicara pada sesi I, Prof. Munir Mulkhan, Siti Aisyah selaku Ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah dan Azaki Khoirudin mewakili Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah. Sementara pembicara pada sesi II ada Prof. Masyitoh Chusnan, Khoiruddin Bashori dan Kasiyarno.


Mewakili Ketua MPK PP Muhammadiyah, Azaki Khoirudin dalam paparannya menjelaskan tentang Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM). Merujuk SPM yang terbaru, Azaki menyebut kata kunci dari kader itu adalah berjiwa Islam Berkemajuan dan berintegritas dan kompetensi dalam peran yang lebih luas.


“Kader itu dituntut perannya di umat, di bangsa dan di konteks global,” ucap Azaki.


Di SPM lama, perkaderan dibagi menjadi dua yaitu perkaderan utama dan fungsional. Perkaderan utama terdapat dua wadah yaitu baitul arqam yang diikuti oleh Pimpinan Ranting, Cabang dan Daerah dan darul arqam yang diikuti oleh civitas Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Sedangkan perkaderan fungsional ada yang disebut sekolah kader.


“Sekolah kader ini ada Mu’allimin, Mu’allimat, ada Pondok Pesantren Darul Arqam Garut, ada Gombara, ada Pondok Karangasem di Lamongan, Pondok Nuriyah Sobron Surakarta, dan PUTM di Yogyakarta,” ungkapnya.


Selain melalui sekolah kader, perkaderan fungsional juga bisa melalui pelatihan, diklat dan lain-lain. Mengutip Pak AR Fachruddin, Azaki menyebut bahwa Muhammadiyah masih kekurangan kader dalam arti yang lebih luas, yaitu kader ulama, mubaligh, petugas sosial, jurnalistik, pustakawan, kebudayaan, politik, ekonomi, manajer, cendekiawan dan lain-lain.


Di acara yang digelar Madrasah Mu’allimin-Mu’allimat menyongsong Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah ini, Azaki berharap Mu’allimin dan Mu’allimat sebagai sekolah kader Muhammadiyah yang mencetak kader ulama, pemimpin, dan pendidik sekaligus menjadi ujung tombak dan garda terdepan dalam mencetak manusia paripurna yang mampu membangun peradaban umat melalui program yang berkemajuan.


Sementara itu dalam pidato kuncinya, Direktur Mu’allimin, Aly Aulia menyampaikan bahwa kerjasama sekolah kader Muhammadiyah putra dan putri ini diharapkan agar kader Muhammadiyah bisa memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta dalam dimensi luas. Sementara, Direktur Mu’allimaat, Unik Rasyidah, menyampaikan pentingnya transfer ilmu.

Iklan