YOGYAKARTA – Perkembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) yang begitu pesat, anak-anak Muhammadiyah bahkan masyarakat umum perlu untuk meninjau ulang mimpi-mimpi untuk bisa kuliah di perguruan tinggi idaman di luar Persyarikatan Muhammadiyah.
Faktanya PTMA yang jumlahnya mencapai 171 di seluruh Indonesia, bahkan ada yang di luar negeri tersebut bukan hanya unggul dari segi kuantitas, tetapi kualitasnya juga bisa bersaing dengan universitas-universitas idaman anak-anak sekolah. Di sisi lain, nilai lebih yang ketika menempuh pendidikan di PTMA adalah luasnya jaringan yang akan dimiliki.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada, Kamis (28/1/2023) di acara Pelepasan Calon Wisudawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode 2023 di Amphitarium UAD. Sayuti menuturkan, jaringan yang dimiliki tersebut bahkan sampai di luar negeri.
Pasalnya, Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan sosial kemasyarakat asal Indonesia yang pertama mendirikan universita di luar negeri, lebih tepatnya di Malaysia. Oleh karena itu, impian anak-anak yang ingin kuliah di universitas negeri maupun swasta selain Muhammadiyah perlu untuk ditinjau ulang.
“Kampus-kampu yang adik-adik impikan itu belum ada satupun yang bisa mendirikan kampus di luar negeri. Yang pertama kali dapat izin kampus orang Indonesia negeri maupun swasta adalah Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM),” ungkapnya.
Bahkan bukan hanya perguruan tinggi, Muhammadiyah juga berhasil mendirikan pendidikan dasar dan menengah di Australia. Menurut Sayuti, yang membedakan Muhammadiyah Australia Collage (MAC) dengan sekolah Indonesia di luar negeri yang lain adalah kurikulumnya. Jika yang lain menggunakan kurikulum dari Indonesia, MAC memakai kurikulum Australia.
“Muhammadiyah punya sekolah Muhammadiyah Australian College di Melbourne itu sekolah Muhammadiyah yang peserta didiknya Australia, gurunya Australia, kurikulumnya Australia. Ini juga baru satu lembaga di Indonesia yang bisa mendirikan sekolah di luar negeri resmi,” ucapnya.
Beberapa keunggulan yang disampaikan di atas merupakan bahan untuk bersyukur, bagi setiap insan yang memilih atau tidak sengaja masuk dan belajar di lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah, baik itu di perguruan tinggi maupun sekolah. Karena dengan jaringan yang mendunia, sekali masuk ke lembaga pendidikan Muhammadiyah akan memiliki akses global. ***