YOGYAKARTA -- UMS membuktikan dedikasinya dalam tujuan pembangunan berkelanjutan. Dedikasi tersebut diakui dunia melalui THE Impact Rankings 2024.
Times Higher Education (THE) kembali merilis pemeringkatan dunia di bidang pembangunan berkelanjutan yang disebut THE Impact Rankings, Rabu (12/6). Tahun ini, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menempati posisi 1001-1500 dari 1963 institusi atau perguruan tinggi di seluruh dunia.
THE Impact Rankings merupakan satu-satunya lembaga pemeringkatan yang mengukur kontribusi universitas-universitas di dunia berdasarkan 17 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). Metodologi penilaian yang digunakan oleh lembaga tersebut berupa peninjauan beberapa metrik yang relevan dari setiap poin SDGs.
Rama Rizana, M.Sc., selaku Direktur SDGs Center UMS menjelaskan THE mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk memilih minimal tiga poin SDGs, dan ditambah poin SDG ke-17: Partnerships for The Goals agar masuk ke dalam overall ranking.
“Pada masing-masing poin SDGs terdapat dua sampai lima metrik dengan beberapa sub-metrics di dalamnya. Untuk keikutsertaan pertama dalam THE Impact Rankings, kami mengirimkan beberapa data yang diminta oleh THE di tiap SDG serta indikator dan metrik di dalamnya, yakni untuk SDGs nomor 1, 3, 4, dan 17. Alhamdulillah untuk keempat poin tersebut UMS mendapatkan skor yang patut disyukuri,” ujar dosen Teknik Sipil UMS yang juga sekretaris Pusat Studi Transportasi UMS itu.
UMS berhasil mengumpulkan total skor 45.3 dari 100 untuk kategori No Poverty, Good Health and Well-Being, Quality Education, dan Partnerships for The Goals. Menariknya, kategori Good Health and Well-Being, UMS meraih skor tinggi, yakni 74.9. Pencapaian tersebut berhasil membuat UMS meraih peringkat 201-300 dunia.
“Tentunya, kami sangat mensyukuri pencapaian tertinggi untuk poin SDG ke-3. Saya dan tim pemeringkatan sudah memperkirakan pencapaian ini, mengingat Kedokteran UMS meraih “5 Stars” dari Quacquarelli Symonds (QS) Rating System. Harapannya pencapaian baik ini dapat melecut fakultas, prodi, hingga pusat studi untuk terus bahu-membahu mendukung tercapainya ke-17 SDGs,” harap Rama penuh optimis.
Dalam optimisme yang sama, Kepala Biro Humas dan Pemeringkatan UMS, Gunawan Ariyanto, Ph.D. mengungkapkan dari hasil pemeringkatan ini, UMS akan terus melakukan inovasi dan gebrakan baru yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Salah satu contohnya, demi meningkatkan kualitas pendidikan dan riset, UMS mengupayakan bantuan untuk setiap dosen yang ingin mengajukan hibah internal. Baik penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat yang erat kaitannya dengan poin-poin SDGs,” terangnya.
“Dengan adanya bantuan hibah ini, semoga kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat meningkat secara signifikan,” harapnya.
Gunawan menekankan UMS berkomitmen menciptakan lingkungan akademis yang mendukung inovasi dan kreativitas. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, UMS telah mendirikan SDGs Center yang nantinya akan menjadi motor penggerak dalam mencapai 17 poin SDGs.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil oleh UMS selaras dengan upaya global untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” tandas Gunawan.***
