Iklan

buku

Iklan

buku
,

Iklan

InI Kewajiban Orangtua kepada Anak-Anaknya

Redaksi
Kamis, 17 April 2025, 09:57 WIB Last Updated 2025-04-17T02:57:33Z
buku


JAKARTA --
Pendidikan anak dalam Islam adalah amanah besar yang menuntut cinta, keteladanan, dan komitmen untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia.


Berikut adalah panduan praktis berbasis Al-Qur’an dan hadis yang dapat menjadi pegangan orang tua dalam mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan nilai-nilai Islam.


Menjaga Fitrah Anak


Salah satu fitrah anak lelaki ialah khitan. Khitan adalah sunnah yang diwarisi dari Nabi Ibrahim as., sebagaimana disebutkan dalam Surah An-Nahl ayat 123: “Kemudian Kami wahyukan kepadamu, ikutilah agama Ibrahim yang lurus”.


Dalam hadis sahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda: “Fitrah itu ada lima: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.”


Memisahkan Tempat Tidur


Ketika anak mulai besar, tempat tidur mereka harus dipisahkan untuk menjaga adab dan privasi. Hadis sahih riwayat Abu Dawud menyebutkan: “Perintahkan anak-anak kalian untuk menunaikan salat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka saat mereka berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur di antara mereka.”


Memberikan Pendidikan Al-Qur’an


Membiasakan anak mencintai Al-Qur’an adalah investasi iman terbesar. Rasulullah Saw bersabda dalam hadis sahih riwayat Al-Bukhari: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”


Sejak dini, anak diajarkan mendengar, menghafal, dan mentadaburi Al-Qur’an. Tradisi tadarus keluarga setelah salat Subuh atau Maghrib memperkuat ikatan spiritual dan membentuk kebiasaan mulia.


Membiasakan Salat


Salat adalah tiang agama, dan anak harus dibiasakan sejak dini. Dalam hadis sahih riwayat Abu Dawud yang disebutkan sebelumnya, Rasulullah Saw memerintahkan:“Perintahkan anak-anak kalian untuk menunaikan salat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka saat mereka berusia sepuluh tahun.”


Salat berjamaah di masjid, rumah, atau sekolah mengajarkan disiplin dan kebersamaan. Pada usia sepuluh tahun, pendidikan salat harus lebih intensif untuk memastikan anak memahami makna dan kewajibannya.


Memberikan Pendidikan Islam


Memilih sekolah dengan kurikulum Islam yang kuat adalah langkah penting. Rasulullah Saw bersabda dalam hadis hasan riwayat At-Tirmidzi: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, lalu orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”


Orang tua harus memastikan lingkungan pendidikan anak selaras dengan nilai Islam dan mendukung bakatnya.


Mewajibkan Berbusana Muslim


Anak diajarkan berpakaian sesuai syariat, sebagaimana Al-Qur’an memerintahkan dalam Surah Al-A’raf ayat 26:“Wahai anak Adam, Kami telah menurunkan pakaian untuk menutup aurat kalian dan sebagai perhiasan.” Busana muslim yang sopan mencerminkan identitas dan akhlak mulia.


Membiasakan Bahasa Sopan


Bahasa sopan adalah bagian dari akhlak mulia. Rasulullah Saw bersabda dalam hadis sahih riwayat Al-Bukhari: “Seorang mukmin bukanlah penutur cela, pelaknat, berkata keji, atau kasar.” Anak diajarkan berbicara dengan lembut dan hormat, mencerminkan budaya santun dalam keluarga dan masyarakat.


Memberikan Teladan Budi Pekerti    


Pendidikan budi pekerti membentuk anak yang berakhlak luhur. Rasulullah Saw bersabda dalam hadis sahih riwayat Muslim: “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.” Mengapresiasi seni seperti sastra atau musik lembut dapat menumbuhkan kepekaan dan kehalusan jiwa anak.


Menjauhkan Diri dari Kejelekan


Anak diajarkan melakukan perbuatan mulia dan menjauhi yang buruk. Dalam hadis sahih riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda:“Takutlah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya.” Kebiasaan ini menanamkan integritas sejak dini.


Menjaga Pikiran dan Hati


Orang tua harus memilih bacaan dan tontonan yang mendidik. Rasulullah Saw, “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi itu, bisa jadi ia memberimu (minyak wangi), atau kamu membeli darinya, atau kamu mendapatkan aroma harum darinya. Sedangkan peniup api pandai besi, bisa jadi ia membakar pakaianmu, atau kamu mencium darinya bau yang tidak sedap.” Bacaan sehat ibarat teman baik yang membawa manfaat, sementara konten buruk merusak akhlak.


Menciptakan Lingkungan yang Mendukung


Teman memengaruhi karakter anak. Hadis sahih riwayat Muslim menyebutkan: “Seseorang mengikuti agama teman dekatnya, maka perhatikanlah siapa yang kalian jadikan teman.” Orang tua harus bijak memilih lingkungan pergaulan anak agar mendukung akhlak mulia.


Menanamkan Adab Sehari-hari


Anak diajarkan adab Islami seperti membaca basmalah dan salam. Rasulullah Saw bersabda dalam hadis sahih riwayat Al-Bukhari: “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaklah ia menyebut nama Allah Ta‘ala. Jika ia lupa menyebut nama Allah Ta‘ala di awalnya, maka hendaklah ia mengucapkan: Bismillāhi awwalahu wa ākhirahu (Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” Kebiasaan ini menanamkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aktivitas.


Melatih Mandiri dan Tanggung Jawab


Anak diajarkan mengerjakan pekerjaan rumah untuk melatih kemandirian. Hadis hasan riwayat Ahmad menyebutkan: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Membagi tugas rumah mengajarkan kerja sama dan tanggung jawab.


Semoga setiap langkah pendidikan anak menjadi jalan menuju ridha Allah.


Referensi: Pimpinan Pusat Muhammadiyah, “Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah”, dalam Berita Resmi Muhammadiyah: Tanfidz Keputusan Musyawarah Nasional Tarjih XXVIII, Yogyakarta, Gramasurya, 2015.

Iklan

PMB Uhamka