Oleh: Prof Dr. KH. Dadang Kahmad, MSi (Ketua PP Muhammadiyah)
Dalam rentang lebih dari satu abad usianya, Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam konteks pengembangan budaya bangsa.
Walaupun sebagai gerakan dakwah, tetapi tidak hanya berfokus pada nilai-nilai keagamaan saja, tetapi memberikan perhatian pada pelestarian dan pengembangan budaya dan peradaban Indonesia.
Muhammadiyah memandang budaya sebagai bagian integral dari kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, Muhammadiyah mendorong anggotanya untuk ikut terlibat dalam pelestarian dan pengembangan budaya yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan kemajuan.
Karena agama bisa berkembang di tengah budaya lokal di tempat agama itu berada.
Melalui Lembaga Pengembangan Seni Budaya (LSB), dulu bernama LSBO, Muhammadiyah mendorong anggotanya untuk ikut terlibat dalam pelestarian nilai-nilai luhur budaya lokal yang sesuai dengan ajaran Islam.
Mereka melihat budaya sebagai bagian dari identitas bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Oleh karena itu, ia berupaya menyelaraskan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal sehingga tercipta harmoni antara agama dan budaya dengan tetap menjaga kemurnian akidah dan ibadah tertentu.
Muhammadiyah menggunakan pendekatan dakwah kultural untuk menyebarkan nilai-nilai Islam melalui berbagai kegiatan seni dan budaya.
Mereka menggunakan kesenian sebagai media dakwah yang efektif. Misalnya seperti penggunaan musik tradisional dalam kegiatan keagamaan.
Mereka juga aktif dalam mengembangkan potensi seni dan budaya di kalangan anggotanya. Misalnya seperti menyelenggarakan berbagai kegiatan seni dan budaya untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya yang ada.
Muhammadiyah berpandangan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, melainkan bisa dijadikan pusat peradaban.
Mereka mendorong masjid untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Muhammadiyah menyadari tantangan globalisasi yang dapat mengikis nilai-nilai budaya asli daerah.
Oleh karena itu, mereka berupaya menjaga agar budaya lokal yang baik tetap lestari dan tidak tercerabut dari akarnya.
Muhammadiyah mendorong pemikiran yang maju dan modern. Namun, tetap berakar pada nilai-nilai budaya dan agama.
Mereka berupaya menciptakan masyarakat yang maju, modern, dan berakhlak mulia.
Dengan demikian, Muhammadiyah berperan penting dalam menjaga, melestarikan, mengembangkan budaya bangsa, dan menjadikannya bagian dari upaya membangun peradaban yang berkemajuan.
Meskipun Al-Quran tidak secara khusus membahas “budaya lokal”, ada beberapa ayat yang memberikan landasan untuk memahami dan menghargai keberadaan budaya, termasuk budaya lokal dalam perspektif Islam.
Islam menekankan pentingnya saling mengenal antar suku bangsa (QS Al-Hujurat: 13), menghargai tradisi yang baik, serta bijaksana dalam menyikapi budaya dan tradisi yang berkembang di masyarakat.
Agama dipersepsikan masyarakat melalui kacamata budayanya. Jika sesuatu berasal berbeda jauh dengan karakter budaya lokal, agama tersebut susah berkembang di lokasi tersebut bahkan mungkin ditolak.
Begitu pula Muhammadiyah, jika dibawakan secara kaku dalam berdakwah, tidak bersentuhan dengan tradisi dan budaya lokal masyarakat, Muhammadiyah akan sulit berkembang di daerah tersebut.
Oleh karena itu, peran pimpinan Muhammadiyah di berbagai tingkatan penting untuk memperhatikan kondisi sosial budaya di tempat masing-masing.***
___
Sumber: Majalah SM edisi 1-15 Oktober 2025