Iklan

Iklan

,

Iklan

Bila Hidupmu Terasa Berat, Jangan Mengeluh! Ini Kata Al-Qur’an

Redaksi
Sabtu, 13 Desember 2025, 15:55 WIB Last Updated 2025-12-13T08:55:21Z


YOGYAKARTA –
Mengeluh, sering dianggap sebagai hal lumrah yang dilakukan manusia saat hidupnya terasa berat atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Kebiasaan ini seolah telah dianggap sebagai perbuatan yang biasa, misal saat cuaca panas, mendung, atau saat sedang merasa lelah.


Menanggapi yang demikian, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sayuti, menjelaskan jika Al-Qur’an telah menyinggung sifat yang melekat manusia ini di dalam Surah Al-Ma’arij yang berjumlah 44 ayat.


Pertama yang perlu diperhatikan, di ayat ke-19, Innal-insana khuliqa halu‘a. “Sesungguhnya manusia itu bersifat suka mengeluh. Ternyata ada ayat itu, untuk orang-orang yang suka mengeluh, termasuk yang tidak bersyukur,” ujar Sayuti memulai tausiyah Subuh Ceria di Masjid Koirul Ummi Bantul pada Ahad (7/12/2025).


Apabila ditimpa kesusahan, lanjut Sayuti, dia berkeluh kesah lagi. Tetapi, jika diberi kenikmatan manusia akan lupa dan menjadi kikir.


Kecuali, “Illal-musallin” atau orang yang melaksanakan perintah sholat. “Jangan asal terucapkan, jangan asal terekspresikan, tersampaikan, terwujudkan di lisan sedikit-sedikit mengeluh,” ingatnya.


Sayuti menjelaskan, perintah dalam Al-Qur’an adalah manusia harus senantiasa bersyukur dan hati-hati. Yakni dengan menjaga lisan, hati, ekspresi, serta perasaan.


Wa in ta‘uddu ni‘matallahi la tuhshuha. Itu Al-Qur’an yang menyebutkan, jika kita mencoba-coba menghitung nikmat Allah, tidak bakal sanggup saking banyaknya,” serunya.

 

Kecuali lagi, lanjut Sayuti, seperti dalam ayat ke-23. “Mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya,” terangnya.


“Nah, berikutnya orang yang hartanya orang yang tahu bahwa di dalam harta yang diperolehnya itu ada bagian dari orang miskin, orang yang mempercayai hari pembalasan, orang yang takut terhadap azab Tuhannya, ya. Orang yang memelihara kemaluannya kecuali kepada istri-istri mereka. ya orang yang memelihara amanat dan janjinya,” terangnya lagi.


Lanjut lagi, hal ini ditegaskan kembali dalam ayat ke-34 yang berbunyi, “Dan orang-orang yang memelihara salatnya mereka itu dimuliakan di dalam surga”.


“Hati-hati dengan peringatan Qur’an tadi agar kita tidak sedikit-sedikit mengeluh, komplain, bahkan mengomentari Allah Swt. Padahal nikmat yang kira terima itu sungguh luar biasa banyaknya. Hidup kita sendiri itu adalah sebuah nikmat yang tidak bisa kita nilai dengan apa pun,” pungkas Sayuti. ***(Janu)

Iklan