JAKARTA – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Amerika Serikat menggelar konvensi tahunan ketiga (The 3rd Annual Convention of Muhammadiyah USA), Sabtu pagi (17/12/2022) waktu Amerika Serikat.
Hadir secara daring, Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Hilman Latief membawa empat pesan titipan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir yang berhalangan hadir.
Pesan pertama, PCIM Amerika Serikat diharapkan membantu Persyarikatan dalam menerjemahkan keputusan Muktamar terkait Risalah Islam Berkemajuan dan enam isu strategis yang terdiri dari; 1) rezimisasi agama, 2) kesalehan digital, 3) persatuan umat, 4) reformasi tata kelola filantropi Islam, 5) beragama yang mencerahkan, dan, 6) otentitas Wasathiyah Islam.
Muhammadiyah juga diharapkan semakin aktif dalam berbagai agenda global dari perdamaian dunia, resolusi konflik hingga aksi kemanusiaan. Dengan membaca Risalah Islam Berkemajuan dan menerjemahkannya dalam realitas, maka masyarakat akan mengenal wajah sejati Muhammadiyah.
“Inilah PR kita termasuk kawan-kawan di Amerika Serikat, yakni bagaimana kita mengkomunikasikan semangat Keislaman ini ke dalam masyarakat internasional,” ucapnya.
Pesan kedua, kata Hilman adalah pentingnya bagi setiap anggota PCIM Amerika Serikat untuk memahami Islam sejalan dengan Manhaj Tarjih (bayani, burhani, irfani), memahami ideologi dan pemikiran-pemikiran resmi Muhammadiyah.
“Dalam produk-produk resmi (pemikiran) Muhammadiyah, kalau kita baca telaten kita akan dapatkan bahwa pikiran-pikiran resmi Muhammadiyah sangat berkemajuan, sangat terbuka, sangat visioner, membuka untuk berdialog dan pada saat yang sama menekankan pentingnya ideologi gerakan amar makruf nahi munkar yang sudah dirumuskan sejak puluhan tahun lalu dan itu jadi cara pandang kita memamahi realitas dan berkomunikasi dengan orang lain,” jelasnya.
Meskipun Muhammadiyah secara tegas berbeda dengan wahabi dan salafi karena mengadopsi keterbukaan, ijtihad dan modernitas, kata Hilman tetap diperlukan interpretasi kreatif di lapangan agar prinsip-prinsip dasar Muhammadiyah dalam berbagai dokumennya dapat terimplementasi lewat kebijakan organisasi.
Pesan ketiga, PCIM Amerika Serikat diharapkan terus memahamkan dan menyebarkan Muhammadiyah beserta paham Islam Berkemajuan-nya ke publik Amerika Serikat, termasuk mengembangkan narasi melawan Islamophobia.
Pesan keempat, PCIM Amerika Serikat diharapkan untuk mengembangkan dialog antar agama dan peradaban.
“Dan Amerika Serikat sebagai melting pot (titik pertemuan berbagai suku bangsa) bisa jadi ruang produktif bagi kita untuk bebas mengkomunikasikan visi misi Keislaman pada komunitas lain sebagai bentuk dialog,” kata Hilman memungkasi empat poin pesan dari Ketua Umum Haedar Nashir.
“Mudah-mudahan PCIM Amerika Serikat ke depan semakin kuat, bukan hanya peran aktivismenya tapi juga peran-peran strategis dengan memunculkan gagasan-gagasan Keislaman yang kontekstual,” doanya.***