Iklan

Iklan

,

Iklan

Widyastuti: Museum Muhammadiyah Tingkatkan Literasi Sejarah Masyarakat

Redaksi
Selasa, 13 Desember 2022, 08:47 WIB Last Updated 2022-12-14T01:18:50Z


BANDUNG
— Ketua Lembaga Budaya, Seni dan Olahraga PP ‘Aisyiyah Widyastuti mengatakan bahwa literasi sejarah dapat menjadi salah satu strategi penguatan karakter anak bangsa. 


Literasi sejarah dapat menjadi salah satu strategi untuk memahami sebuah situasi dengan belajar pada apa yang telah terjadi di masa lalu. Kader Persyarikatan mesti memiliki pengetahuan hal ihwal literasi sejarah.


“Literasi sejarah terkait dengan kemampuan mengetahui dan memahami peristiwa sejarah, memahami adanya perubahan dan kontinuitas dari waktu ke waktu yang dapat menjadikan kkita menjadi manusia yang mampu bersikap secara terbuka,” ucap Widya dalam Gerakan Subuh Mengaji.


Salah satu upaya peningkatan literasi sejarah ialah Museum. Museum merupakan titik temu antara masa lampau dan masa kini. Tempat yang menjadi kontak penghubung di antara dua masa yang berbeda ini merupakan wahana yang penting dikenali oleh setiap generasi. 


"Karena itulah, setelah lebih dari satu abad perjalanan melintasi zaman, Persyarikatan membangun Museum Muhammadiyah di Yogyakarta." ucapnya.


Menurut Widya, tidak ada organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang memiliki karya nyata sebesar Muhammadiyah. Inilah yang menjadikan Muhammadiyah sebagai bagian dari perangkai puzzle sejarah perkembangan Indonesia. 


Jika tidak segera didokumentasikan, sambungnya, secara sistematis khawatir akan menguap seiring pergantian zaman dan generasinya. Peran nyata Muhammadiyah perlu divisualisasikan dalam bentuk museum untuk memelihara memori kolektif akan ide-ide berkemajuan KH. Ahmad Dahlan.


“Mengapa harus museum? Karena merupakan wahana edukasi historis masyarakat. Museum menjadi sebuah tools untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang apa, siapa, dan bagaimana Muhammadiyah berkontribusi nyata pada perkembangan negeri ini,” ucap Widya.


Keberadaan Museum Muhammadiyah berfungsi sebagai wadah besar sejarah Persyarikatan baik yang berbentuk artefak, dokumen maupun arsip yang berserakan di seluruh wilayah Indonesia. Museum ini juga dapat menjadi pusat informasi sejarah dan peran Muhammadiyah yang memiliki akurasi tinggi sebagai rujukan utama.


“Fungsinya juga dapat menjadi media bimbingan edukasi dan menyebarluaskan informasi tentang sejarah, dinamika, peran Muhammadiyah pada masyarakat secara luas,” pungkas Widya.***

Iklan