Iklan

PMB Uhamka

Iklan

PMB Uhamka
,

Iklan

Ini 3 Cara Proporsional Mencegah Kemungkaran dalam Islam

Redaksi
Selasa, 24 Januari 2023, 13:18 WIB Last Updated 2023-01-24T06:18:53Z


YOGYAKARTA
— Dalam hadis Arbain ke-34 menyebutkan tiga cara menyudahi kemungkaran secara proporsional. 


Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49].


Menurut Kepala Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan Budi Jaya Putra, hadis di atas menerangkan tentang cara bijak dalam menanggulangi kemungkaran. Mengutip Ibnu Rajab, pengingkaran suatu kemungkaran dengan hati adalah wajib bagi setiap muslim dalam segala keadaan. 


Adapun pengingkaran dengan tangan dan lisan dipandang dari kemampuan. Dalam bahasa Arab, tangan seringkali dimaknai dengan kekuatan dan kekuasaan. Sehingga, bagi sesiapa saja yang memiliki kekuasaan, dengan kekuasaannya ia harus melenyapkan berbagai kemungkaran. 


Ini merupakan cara paling efektif. Karena itu, Umat Islam mesti menjadi pemimpin di setiap tempat agar mudah dalam memberantas kemungkaran.


“Seorang Presiden, Gubernur, dan lain-lain memiliki kesempatan paling terbuka untuk menghilangkan kemungkaran. Ini harus dimanfaatkan dengan baik karena tidak semua memiliki kekuasaan,” ucap Budi dalam kajian yang diselenggarakan Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan pada Senin (23/01/2023).


Namun, kata Budi, tidak semua orang memiliki kekuasaan. Bagi umat Islam yang tidak memiliki kekuasaan dapat memaksimalkan potensinya dengan cara lisan. 


Misalnya menyampaikan nasihat secara baik, atau bahkan mendebat mereka yang terus-terusan mempromosikan kemungkaran dan kemaksiatan.


Saat seorang muslim tidak memiliki kekuasaan dan kecakapan lisan, maka cara yang ketiga ialah dengan hati kita. Setiap muslim hendak melakukannya. 


Meskipun tidak memiliki kekuasaan dan kecakapan lisan, tatkala melihat kemungkaran, hati orang beriman akan membenci dan meninggalkan kemungkaran tersebut.***

Iklan

PMB Uhamka