Iklan

Iklan

,

Iklan

Syamsul Ulum

Reformulasi Visi Kepemimpinan Muhammadiyah Jawa Barat

Redaksi
Sabtu, 25 Februari 2023, 09:00 WIB Last Updated 2023-02-25T02:00:39Z


Oleh: Prof. Dr. Yadi Janwari, M.Ag


CIREBON — Pada awal pendirian dan perkembangannya, Muhammadiyah merupakan organisasi gerakan dakwah yang bercirikan modern dan puritan.


Modern maknanya bahwa dalam menjalankan roda organisasi selalu berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Puritan maknanya pengembalian sistem kredo dan ritual kepada sumber utama ajaran Islam, yakni al-Qur’an dan al-Sunnah. Gerakan ini yang terus dilakukan oleh para founding fathers dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah.


Karakteristik gerakan dakwah yang modern tampaknya mulai memudar dalam perkembangan Muhammadiyah di Jawa Barat kontemporer. Manajemen dan administrasi organisasi masih dijalankan secara konvensional.


Data ke-Muhammadiyah-an belum terkafer secara lengkap dan masih disajikan secara konvensional, belum melalui proses digitalisasi. Gerakan dakwah yang dila-kukan selama ini lebih diarahkan pada model face to face belum diseleng-garakan dengan memanfaatkan berbagai media yang berkembang dewasa ini. Pada sisi lain, problem yang muncul berikutnya adalah stagnasi peng-kaderan.


Muhammadiyah sebagai organisasi modern sepantasnya mengusung dan menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selama ini pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terabaikan dari bagian dari gerakan Muhammadiyah. Padahal, di sisi lain, seiring dengan kemajuan zaman maka adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebuah keniscayaan.


Zaman modern adalah zaman yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, Perserikatan Muhammadiyah akan dipandang modern manakala dalam operasional, gerakan, dan manajemennya lebih mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Berkaitan dengan kondisi objektif Muhammadiyah Jawa Barat saat ini, maka ke depan perlu melakukan revitalisasi orientasi, gerakan, dan perjuangan. Untuk mewujudkan “mimpi” ini dibutuhkan kerja keras dan upaya sistematis. Merumuskan konsep dan sistem revitalisasi gerakan dan perjuangan perlu dilakukan dengan mempertimbangkan dan melibatkan berbagai steakholders yang dimiliki Muhammadiyah.


Sebenarnya, potensi Muhammadiyah Jawa Barat sangat luar biasa. Oleh karena itu, bagaimana potensi yang besar itu bisa dikelola dan diberdayakan semaksimal mungkin sehingga Muhammadiyah Jawa Barat bisa merealisir visi Muhammadiyah, yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.


Visi kepemimpinan Muhammadiyah Jawa Barat


Secara teoritis, setiap pimpinan di berbagai lini dan jenjang mesti memiliki visi kepemimpinan. Karena dengan memiliki visi kepemimpinan, maka seorang pimpinan akan tahu apa yang akan dikerjakan selama masa kepemimpinannya. Itulah yang disebut dengan pemimpin yang visioner.


Berkenaan dengan calon pimpinan di PWM Jawa Barat juga mesti memiliki visi kepemimpin. Visi kepemimpinan ini mesti direformulasi seiring dengan situasi dan kondisi Muhammadiyah saat ini dan proyeksi di masa depan.


Berdasar pada data dan fakta, calon pimpinan PWM Jawa Barat mesti merumuskan ulang formulasi visi kepemimpinan agar pergerakan Muhammadiyah Jawa Barat lebih terarah dan terorganisir. Masalah yang dihadapi oleh PW Muhammadiyah Jawa Barat, selain persolan internal, adalah rendahnya kontribusi dalam penyelesaian masalah keumatan dan kebangsaan.


Oleh karena itu, visi kepemimpinan yang tepat bagi PW Muhammadiyah Jawa Barat ke depan adalah “Menciptakan Muhammadiyah Jawa Barat yang modern dan berkemajuan yang mampu memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah keumatan dan kebangsaan”.


Visi ini kemudian dapat dirumuskan ke dalam visi sebagai berikut: (1) menata kesekretariatan yang representatif bagi operasional, gerakan dan perjuangan perserikatan Muhammadiyah; (2) menyediakan data base tentang ke-Muhammadiyah-an yang bisa diakses baik secara internal maupun eksternal; (3) revitalisasi majelis dan lembaga sesuai dengan tugas dan fungsinya; (4) membangkitkan kembali kaderisasi yang sistematis dan berjenjang sebagi bagian dari proses regenerasi; (5) menyegarkan kembali dakwah Muhammadiyah yang modern dan berkemajuan; (6) membangun kultur ilmiah sebagai bentuk perwujudan Muhammadiyah yang modern dan berkemajuan; serta (7) meningkatkan kontribusi Muhammadiyah dalam merespon berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat Jawa Barat.


Tawaran program


Berdasarkan visi dan misi di atas, maka dapat ditawarkan beberapa program yang dapat mewujudkan Muhammadiyah Jawa Barat yang berkemajuan. Tawaran program tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut: (1) penataan kesekretariatan; (2) penataan kelembagaan; (3) peningkatan gerakan; (4) revitalisasi gerakan; (5) pembangunan kultur ilmiah; dan (6) kontribusi eksternal.


Pada penataan kesekretariatan bisa dimulai dengan pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah yang bisa digunakan juga sebagai center of excellent Muhammadiyah Jawa Barat.


Hal lain yang perlu dilakukan untuk penataan kesekretariatan ini adalah program digitalisasi data base Muhammadiyah Jawa Barat dalam bidang keanggotaan, keorganisasian, amal usaha, dan kehartabendaan. Selain itu, penataan ulang administrasi kesekretariatan dan keuangan yang tertib dan modern menjadi penting dan signifikan untuk dilakukan.


Pada penataan kelembagaan tampaknya perlu dibangun koordinasi dan sinergitas dengan semua ortom di tingkat wilayah. Sebab, bagaimanapun, suplemen pokok dalam menggerakan perserikatan Muhammadiyah.


Di samping sinergitas dengan ortom, memaksimalkan tugas dan fungsi majelis dan lembaga perlu dilakukan agar unsur pembantu pimpinan tersebut bisa memberikan peran dan kontribusi yang konstruktif bagi umat dan bangsa. Sinergitas pun perlu dibangun antara kebijakan dan program Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah.


Pada peningkatan gerakan tampaknya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat perlu membangkitkan kembali kaderisasi baik dalam bentuk darul arqam maupun dalam bentuk baitul arqam.


Kuantitas dan kualitas dakwah pun perlu ditingkatkan baik kepada internal maupun eksternal Muhammadiyah. Selain itu, dalam upaya peningkatan gerakan perlu membangun pranata dan institusi ekonomi dalam upaya menciptakan kesejahteraan warga Muhammadiyah.


Pada revitalisasi gerakan, AUM sebagai kekuatan ideologi Muhammadiyah menuju Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di Jawa Barat masih perlu dilakukan reformulasi. Terkait dengan pendidikan, perlu juga menjadikan AUM pendidikan sebagai sekolah-madrasah-pesantren unggulan sebagai barometer pendidikan di Jabar.


Selain revitalisasi AUM, dakwah komunitas dalam kerangka Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah mesti dikuatkan kembali baik secara kuantitas maupun kualitas. Supaya sinergitas gerakan ini semakin tampak di permukaan, maka Ortom di tingkat wilayah harus dijadikan sebagai pilar utama harakatul ‘amal Muhammadiyah Jawa Barat.


Pada pembangunan kultur ilmiah perlu diselenggarakan berbagai kegiatan ilmiah berupa seminar, workshop, diskusi, dan kajian ilmiah lainnya. Pembangunan kultur ilmiah ini perlu dikuatkan pula dengan membangun perpustakaan Muhammadiyah, baik perpustakaan digital maupun perpustakaan konvensional.


Gerakan literasi ke-Muhammadiyahan juga perlu dilakukan dalam bentuk penerbitan buku dan karya tulis ilmiah lainnya tentang sejarah dan perkembangan Muhammadiyah Jawa Barat.


Sebagai organisasi kemasyarakatan, maka Muhammadiyah juga mesti memberikan kontribusi kepada pihak lain, baik pemerintah maupun masyarakat pada umumnya.


Beberapa program yang bisa dilakukan untuk hal ini adalah: (1) menjalin kerjasama atas landasan simbiosis mutualisma dengan instansi pemerintah maupun swasta; (2) merumuskan scientific problem solving dalam upaya ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi pemerintah dan masyarakat pada umumnya; dan (3) merespon secara positip terhadap perkembangan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang terjadi di Jawa Barat.


Visi, misi dan program kerja pada dasarnya merupakan mimpi, harapan besar dan sekaligus janji kepemimpinan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat yang mendambakan adanya perubahan yang lebih baik sebagaimana diharapkan oleh sebagian besar warga Muhammadiyah Jawa Barat.


Fokus utama bila ditakdirkan menjadi bagian dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat adalah membenahi tata kelola perserikatan agar tercipta ekosistem organisasi yang kondusif dan berkarakter sehingga program-program lainnya dapat terlaksana.


Motivasi untuk maju sebagai bagian dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat bukan karena ambisi keku-asaan (ambisius) melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral, imple-mentasi religiusitas, serta respon atas hasil kajian dari berbagai fenomena dan empirical problem untuk melakukan perubahan dan perbaikan.


Kepemimpinan di Muhammadiyah hendaknya memperhatikan eksistensi dan keberlanjutan organisasi ke depan dan tidak hanya dilakukan untuk kepentingan sesaat.


Hal ini disebabkan karena Muhammadiyah telah diba-ngun dengan susah payah oleh para pendiri (founding fathers) dengan penuh perjuangan, keikhlasan dan jauh dari ambisi pribadi.


Eksistensi organisasi harus menjadi prioritas dan menjadikannya sebagai wadah untuk kaderisasi generasi muda agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat, bangsa, dan negara di masa yang akan datang.***

Iklan