Iklan

Iklan

,

Iklan

Musywil Muhammadiyah DKI Jakarta: Pertegas Visi, Atasi Problem Jakarta

Redaksi
Sabtu, 11 Maret 2023, 15:07 WIB Last Updated 2023-03-11T08:07:36Z


JAKARTA
– Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqoddas meresmikan pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta ke-22, Sabtu (11/3/2023).


Bertempat di GOR Cempaka Putih, pembukaan Musywil dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Ketua PWM DKI, Sun’an Miskan, Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Sekjen MUI, pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah dan perwakilan ormas dan tokoh masyarakat.


259 anggota musyawarah dari utusan PDM dan PCM se-DKI Jakarta akan memilih 13 pimpinan baru PWM DKI Jakarta periode 2022-2027. Musywil sendiri diselenggarakan sampai hari Minggu (12/3/2023).


Dalam sambutannya, Busyro Muqoddas bersyukur atas tergelarnya Musywil yang hampir rampung di 34 provinsi seluruh Indonesia. Sebagai kelanjutan Muktamar, tergelarnya Musywil sampai Musyda secara tertib menandakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah membawa harapan bagi negara.


“Ini menandakan bahwa sementara pengamat menyatakan demokrasi saat ini sedang sakit keras, tidak perlu pesimis, karena Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi keagamaan yang berbasis massa yang tertib organisasinya itu membantu proses demokrasi dan demokratisasi,” ujarnya.


Kepada PWM DKI, Busyro berpesan untuk meningkatkan sinergitas dan kerja sama dengan berbagai pihak di atas prinsip taawun dalam hal kebajikan dan takwa.


“Musywil DKI ini mudah-mudahan menghasilkan PWM yang semakin mempertegas visi Muhammadiyah, dikembangkan dengan smengat untuk memobilisasi dengan cara-cara yang sudah baku di Muhammadiyah sehingga pergerakan Muhammadiyah di DKI semakin memiliki soliditas, sinergitas dengan siapa saja, kaderisasi berjalan dengan tertib, regernasi berjalan dengan smooth, dan kemudian ketika semua pihak memerlukan peran Muhammadiyah hadir, maka Muhammadiyah bisa memenuhi harapan-harapan itu,” pungkasnya.


Selaras dengan Busyro, Ketua PWM DKI Jakarta, Sun’an Miskan menegaskan pentingnya ta’awun alal birri wa taqwa untuk menyelesaikan berbagai problem dunia dan problem DKI itu sendiri.


“Seperti perubahan iklim yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Juga persoalan sumber daya manusia yang kurang bermutu dan keadilan sosial yang sangat menganga dan menyedihkan, khususnya di DKI ini, yang kaya makin kaya, gedungnya bertingkat-tingkat, yang miskin makin miskin,” kata Sunan.


Upaya solutif ini kata dia terbantu dengan kemandirian Muhammadiyah DKI melalui amal usahanya. Misalnya 5 Perguruan Tinggi, 91 unit sekolah dari SD-SMA, 95 TK/Paud ‘Aisyiyah, 5 unit Rumah Sakit, dan berbagai amal usaha lainnya.


Untuk kepemimpinan yang akan terpilih nanti, Sun’an berpesan untuk memperkuat tradisi unggul dan tangan di atas.


“Bersinergi, bekerja sama, taawun untuk memecahkan problem Jakarta, mencerahkan warganya dan bangsa Indonesia, itu adalah tuntutan UUD 1945 dan tuntutan Allah Swt sebagaimana firman-Nya tadi wa ta’awanu ‘alal birri wa taqwa, wa laa ta’awanu ‘alal itsmi wal ‘udwan,” tegas Sun’an. ***(afn)

Iklan