Iklan

Iklan

,

Iklan

Jaga Marwah Organisasi! Muhammadiyah Jangan Dijadikan Tunggangan Politik

Redaksi
Minggu, 07 Mei 2023, 11:51 WIB Last Updated 2023-05-07T04:51:41Z


YOGYAKARTA
— Dalam acara Dialog Ideopolitor pada Sabtu malam (6/5/2023) di Universitas Ahmad Dahlan, Busyro Muqoddas mengajak segenap kader Muhammadiyah mempertahankan benteng marwah organisasi.


Pandangan ini sejalan dengan Kepribadian Muhammadiyah yang memilih fokus sebagai gerakan dakwah Islam daripada terlibat langsung dalam politik praktis.


“Muhammadiyah pada level pimpinan, AMM (angkatan muda Muhammadiyah), AUM (amal usaha Muhammadiyah) dan kader ekstra perlu mempertahankan benteng marwah organisasi. Tidak menjadi bagian kepentingan politik dan korporasi yang oportunis-pragmatis,” ucap Ketua PP Muhammadiyah ini.


Sejak awal, Muhammadiyah fokus gerakannya pada bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, serta tidak menjadi organisasi politik. Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam melalui jalur pembinaan masyarakat, bukan melalui jalur partai politik atau perjuangan politik-kekuasaan. Muhammadiyah itu organisasi besar yang harus dijaga marwah dan keberadaannya secara seksama dan arif bijaksana.


Mantan Wakil Ketua KPK ini juga menyampaikan agar segenap kader Muhammadiyah memperkuat basic gerakan keilmuan islam yang berwatak profetik dan advokatif dalam bingkai keadaban. Kesadaran profetik berarti kader Muhammadiyah mesti memiliki nilai humanisasi yang memanusiakan manusia, liberasi yang membebaskan manusia dari ragam belenggu, dan transendensi yang membangun hubungan dengan Tuhan.


Busyro turut mendorong agar tiap-tiap kader Muhammadiyah memperkokoh karakter ‘memberi lebih mulia dari pada meminta dan menyalahgunaan amanat’. Penyalahgunaan amanat hanya akan memproduksi kemudharatan dan menjauhkan kemaslahatan. 


Daripada meminta dan menyalahgunakan amanat, Busyro menilai lebih baik mempertajam fokus gerakan kader profesional untuk penggiat advokasi kemanusiaan dan kebangsaan dengan amaliah insaniyah dan ihsaniyah.


“Perlu mekanisme institusional untuk gerakan pencegahan dan penindakan penyimpangan wasiat KH Ahmad Dahlan: ‘tidak menjadikan muhammadiyah sebagai batu loncatan kepentingan politik dan bisnis sesaat-nir adab’,” rekomendasi Buysro. ***

Iklan