YOGYAKARTA — Tujuan Muhammadiyah menegakkan Agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, menurut Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, hal itu merupakan perasan dari ideologi Muhammadiyah.
Dalam mengusung ideologi tersebut, menurut Syafiq, Muhammadiyah memperjuangkannya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui peran-peran politik kebangsaan. Artinya ini sekaligus sebagai peran politik kebangsaan Muhammadiyah.
Muhammadiyah memandang peran politik kebangsaan Muhammadiyah bukan berarti dengan cara memilih salah satu partai politik. “Politik bukan dalam makna itu, tetapi dalam makna bangunan dalam sebuah negara atau entitas yang dibangun oleh salah satunya adalah Muhammadiyah.” Ungkap Syafiq pada, Sabtu (6/5/2023) di UAD.
Melalui bingkai perjuangan tersebut Muhammadiyah merumuskan Indonesia sebagai Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syhadah. Rumusan tersebut dimaksudkan Muhammadiyah untuk membangun negara Pancasila yang kuat dan sehat, sebagai wadah perwujudan ideologi.
Syafiq menambahkan, bahwa menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dapat juga dimaknai sebagai cita-cita politik luhur Muhammadiyah, yang diperjuangkan melalui organisasi yang tersistem.
“Muhammadiyah dikembangkan menjadi organisasi yang berperan dalam sebuah modern nation state yang berdasarkan Pancasila.” Imbuhnya.
Menurutnya, bagi Muhammadiyah, negara atau bangsa yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila paralel dengan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pandangan ini yang membedakan Muhammadiyah dengan gerakan Islam lain yang menghendaki negara Islam.***