Iklan

Iklan

,

Iklan

Inilah 4 Implementasi Makna Amanah Menurut Prof Abdul Mu’ti

Redaksi
Kamis, 08 Juni 2023, 15:02 WIB Last Updated 2023-06-08T08:02:14Z


SURAKARTA
— Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menghadiri Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kota Surakarta Periode 2022-2027 pada Rabu (7/6/2023) di Wisma Batari Surakarta. 


Dalam sambutannya, Mu’ti menyampaikan bahwa Solo menjadi bagian sejarah perjalanan panjang Muhammadiyah. Selain itu, PDM dan PDA Solo selalu menjadi barometer kesuksesan Muhammadiyah-‘Aisyiyah di tingkat Nasional.


Bersamaan dengan pengukuhan tersebut, Mu’ti mengingatkan bahwa kepemimpinan adalah amanah. amanah berarti bahwa seorang pemimpin memiliki kewajiban untuk bertindak dengan kejujuran, keadilan, dan kepedulian terhadap kepentingan yang dipercayakan kepadanya. Seorang pemimpin harus mampu menghormati dan mempertimbangkan kebutuhan, harapan, dan kesejahteraan anggota kelompok yang dipimpinnya.


Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 58: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”


Menurut Mu’ti, di dalam Al Quran, kata amanah disebut sebanyak enam kali dengan empat pengertian. 


Pertama, amanah ialah kepercayaan (trust). 


Dalam konteks ini, amanah merujuk pada kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk menjalankan tugas atau mengelola sesuatu dengan jujur, bertanggung jawab, dan adil. Karenanya, seorang pemimpin mesti menjaga kepercayaan ini dengan menghormati, memenuhi harapan, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai integritas. 


Kedua, amanah adalah profesionalisme. 


Dalam konteks ini, seseorang diharapkan untuk menunjukkan kualitas kerja yang tinggi, menjaga integritas, menghormati kode etik profesi, dan berkomitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya. 


Profesionalisme melibatkan sikap yang menunjukkan keseriusan, dedikasi, dan kemampuan untuk menjalankan tugas dengan baik dalam lingkungan kerja yang profesional. Dalam kepemimpinan, profesionalisme berarti memiliki keseriusan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.


Ketiga, amanah adalah bertanggungjawab. 


Bertanggung jawab berarti seseorang menyadari konsekuensi dari tindakan dan keputusan mereka, serta siap menghadapi akibat yang timbul. Individu yang bertanggung jawab berusaha untuk melaksanakan tugas dengan baik, menghormati komitmen yang diambil, dan siap mengambil konsekuensi jika ada kesalahan atau kegagalan.


Keempat, amanah adalah akuntabilitas dan transparansi. 


Konsep amanah tidak hanya mencakup tanggung jawab dalam menjalankan tugas, tetapi juga melibatkan aspek akuntabilitas dan transparansi dalam tindakan dan pengelolaan. Dalam konteks kepemimpinan, makna ini mengindikasikan terbuka dan jujur.


“Amanah adalah kunci meraih kemenangan dan kesuksesan. Orang-orang yang sukses itu adalah mereka yang senantiasa memegang teguh janji dan amanah,” ucap Guru Besar Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini. ***(mhmd)

Iklan