PONTIANAK -- Tinggal menghitung hari pemilihan umum yang
ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia berlangsung. Isu-isu politik pun
mulai berkembang luas, untuk menarik simpati atau membuat antipati
masyarakat terhadap lawan.
Efek yang berujung pada hal destruktif tersebut, tidak hanya membuat netizen pengguna medsos terprovokasi kearah negatif, tetapi akan merusak tatanan berpolitik sehat generasi penerus, yang pada akhirnya akan membangun stigma buruk terhadap politik.
Atas dasar kegelisahan tersebut maka Lembaga Penelitian dan Pengembangan 'Aisyiyah PWA Kalimantan Barat, mengadakan webinar dengan tema Peran Politik Perempuan, sebagai bagian tugas dan kewajiban untuk mengedukasi masyarakat khususnya perempuan agar tidak kaku dan takut berpolitik. Tetapi sebaliknya berani mengambil posisi terbaik agar bermanfaat bagi masyarakat dan umat.
Bertempat di aula Polita Pontianak, Sabtu 11 November 2023, kegiatan yang diadakan secara blended selama 240 menit sukses memacu peserta di dua room untuk bertanya. Peserta sangat antusias, sebab narasumber adalah perempuan 'Aisyiyah dengan background dan ruang pengabdian di masyarakat yang sesuai dengan isu sosial kemasyarakatan yang sedang berkembang.
Acara pun semakin semarak sebab peserta yang bertanya juga mendapat doorprize berupa bingkasan dan juga paket internet dari Ketua LPPA PWA Kalbar, Dr. Hj. Nuraini, M.Si.
Ketiga narasumber yang mendapatkan give big applause adalah Dr. Hj. Herawati, M.Si dosen UM Pontianak, Immy Iniawaty Imiliyah, M.Pd anggota KPU Kota Pontianak, dan Dr. Amalia Irfani, M. Si, dosen IAIN Pontianak dan anggota LPPA PWA Kalbar, dan dipandu oleh moderator komunikatif Tutur Kardiatun, M. Keb.
Dalam sambutannya, Ketua PWA Kalbar Yumiharti, S. Par mengapresiasi dan turut berbangga terselenggaranya webinar politik perempuan sebagai bagian integral 'Aisyiyah dalam mewujudkan perempuan cerdas berkemajuan.
“Perempuan tidak lagi tabu berpolitik, sebab kini perempuan telah banyak berpolitik dan menjadi bagian pengambil keputusan. Hanya saja Muhammadiyah-'Aisyiyah tidak berperan dalam politik praktis, dan tidak terbawa isu dalam pergolakan politik dimasyarakat, tetapi mengawal agar iklim berpolitik sehat dan memberikan kemaslahatan.” Pungkasnya.
Penulis: Amalia Irfani
LPPA PWA Kalbar