Iklan

Iklan

,

Iklan

Syamsul Ulum

Prof Abdul Mu'ti: Keluarga Berkemajuan Itu Cirinya Home Sweet Home

Redaksi
Rabu, 29 November 2023, 18:26 WIB Last Updated 2023-11-29T11:26:18Z


YOGYAKARTA
– Sebagai institusi terkecil di masyarakat, keluarga menjadi pokok ketahanan bangsa. Keluarga yang harmonis dapat mendukung kemajuan negara, sedangkan keluarga yang tidak harmonis dapat berdampak negatif bagi tatanan sosial di masyarakat. 


Sebab, anggota keluarga yang membawa beban psikologis dari ketidakharmonisan di lingkup keluarga cenderung membawa ekspresi yang kurang produktif dalam kehidupan bermasyarakatnya.


Memahami pentingnya peran keluarga untuk kemajuan bangsa, Muhammadiyah meletakkan pranata keluarga sebagai usaha mewujudkan pembangunan masyarakat yang maju. Perhatian ini telah dimasukkan dalam Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, 2022.


“Kita ingin membangun masyarakat dan bangsa yang berkemajuan itu dari keluarga-keluarga yang berkemajuan,” ungkap Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam Talkshow Parenting “Keluarga Muda Tangguh” di event Muhammadiyah Expo Jogja 2023, Sabtu (25/11).


Ukuran keluarga berkemajuan dalam pandangan Risalah Islam Berkemajuan kata Mu’ti adalah keluarga yang di dalamnya terdapat kebahagiaan, kasih sayang (mawadah) dan ketenangan (sakinah).


“Kebahagiaan itu terbangun karena ada relasi yang sangat akrab, relasi yang sangat dekat antara suami dengan istri,antara orang tua dengan anak, dan antara anak dengan anak yang lainnya. Inilah yang disebut sebagai keluarga yang sakinah, keluarga yang bahagia karena di situ, rumah menjadi rumah home sweet home,” jelasnya.


Untuk mewujudkan keluarga harmonis yang berkemajuan, Mu’ti menganggap perlunya waktu bersama (family time) yang konsisten dimiliki oleh suatu keluarga. Selain kebersamaan, juga perlu membangun keterbukaan, sikap saling percaya, saling mendukung, dan saling memahami satu sama lain.


“Nah agar home sweet home itu terjadi kuncinya adalah kasih sayang, kuncinya adalah saling mencintai, kuncinya adalah keterbukaan di antara anggota keluarga,” kata Mu’ti. 


Penanaman akhlak dan nilai-nilai utama lewat keteladanan orangtua juga menjadi bagian dari usaha mewujudkan Keluarga Berkemajuan. Termasuk melatih anak untuk berempati dan berinteraksi dengan masyarakat di luar rumah dengan panduan akhlakul karimah.


“Karena itu maka keluarga berkemajuan kaitannya dengan Risalah Islam Berkemajuan itu adalah keluarga yang memang dia bisa menjadi teladan, tapi juga bisa menjadi penggerak untuk melakukan perubahan dan perbaikandalam kehidupan di masyarakat,” pungkas Mu’ti. *** (afn)

Iklan