Iklan

Iklan

,

Iklan

Jaga Kualitas Pesantren, Muhammadiyah Susun Panduan Standarisasi

Redaksi
Jumat, 02 Mei 2025, 17:21 WIB Last Updated 2025-05-02T10:21:00Z
buku


YOGYAKARTA –
Ketua Dewan Pakar Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah, Habib Chirzin menyampaikan bahwa untuk menjaga kualitas Pesantren Muhammadiyah diperlukan sejumlah panduan yang perlu disusun oleh LP2 PP Muhammadiyah.


Hal ini didasarkan karena keberadaan Pesantren di Muhammadiyah sangat variatif, baik dari segi sejarah kelahirannya dan kemampuan masing-masing pesantren.


“Keberadaan panduan pesantren yang diterbitkan oleh LP2 PP Muhammadiyah akan menyatukan pesantren Muhammadiyah dalam kualitas yang sama dengan satu ketentuan yang dimiliki oleh LP2 PPM”, jelas Habib Chirzin.


Habib Chirzin menjelaskan hal itu pada acara Pembukaan Workshop Penyusunan Panduan Pesantren Muhammadiyah yang diselenggarakan LP2 PP Muhammadiyah (1/5) di Gedung Tabligh Institute PP Muhammadiyah di Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY.


“Muhammadiyah adalah organisasi yang dikenal tertib sejak organisasi sejak dahulu. Pesantren Muhammadiyah harus mampu menjaga keseimbangan antara aspek struktural melalui berbagai ketentuan yang dibuat, tetapi Pesantren Muhammadiyah secara bersamaan harus tetap menjaga kultural Pesantren sebagai Lembaga pendidikan bersifat khusus”, harap Habib Chirzin.


Sementara itu, Maskuri selaku Ketua LP2 PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa selain membahas mengenai panduan pesantren Muhammadiyah, workshop kali ini juga akan membahas kurikulum ilmu alat Pesantren Muhammadiyah dan panduan pesantren sains dan teknologi.


“Melalui workshop selama 3 hari ini (1-3/5) diharapkan dapat mengidentifikasi dan mulai mempersiapkan panduan pesantren Muhammadiyah yang sudah dimiliki saat ini sebagai turunan dari Pedoman Pesantren yang akan ditetapkan  oleh PP Muhammadiyah”, terang Maskuri.


Ulung Pribadi dari Biro Pengembangan Organisasi (BPO) PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa sampai saat ini Pedoman Pesantren Muhammadiyah belum ditetapkan oleh PP Muhammadiyah.


Workshop kali ini dapat mempersiapkan berbagai panduan pesantren Muhammadiyah sebagai pelaksanaan dari pedoman tersebut. Ulung menyatakan bahwa walau panduan pesantren yang dihasilkan workshop ini masih sifatnya sementara, nanti bila pedoman Pesantren sudah ditetapkan, maka panduan yang telah disusun bisa ditetapkan juga.


“Dengan workshop ini, saya kira LP2 PPM bisa lebih cepatnya menjalankan pedoman dari PP nantinya”, terang Ulung.***

Iklan

PMB Uhamka