Iklan

Iklan

,

Iklan

KH. Nurbani Yusuf Getarkan Wangon: Kemajuan Bukan Bangunan Megah, tapi Keikhlasan Menebar Manfaat

Redaksi
Senin, 10 November 2025, 18:56 WIB Last Updated 2025-11-10T11:56:43Z


Wangon, Banyumas, Muhammadiyah Good News ||
Udara sejuk Dusun Karangasem, Desa Banteran, Ahad pagi (9/11/2025), berubah hangat oleh semangat ribuan jamaah yang memadati halaman Masjid An-Nuur. Dari berbagai penjuru desa, warga datang dengan penuh syukur dan cinta kepada Muhammadiyah untuk menghadiri Pengajian Akbar penutup rangkaian Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wangon yang menghadirkan Dr. KH. Nurbani Yusuf, M.Si., Ketua PDM Kota Batu sekaligus pengasuh Komunitas Padhang Makhsyar selaku pengisi tausyiyah reflektif-inspiratif.


Kegiatan ini menjadi puncak dari sebulan penuh rangkaian acara milad yang berlangsung khidmat dan menggugah. Sebagai pembuka pra-acara, panitia mengumumkan para pemenang lomba-lomba Semarak Milad Muhammadiyah ke-113 yang telah digelar sebelumnya. Suasana spiritual terasa mendalam saat lantunan ayat suci Al-Qur’an dibacakan oleh siswi SMP Muhammadiyah Wangon, disusul penampilan tari kreasi seni Islam modern dari siswa MIM Wangon dan MIM Kalipetung yang memukau para hadirin. Gerak anggun disertai lantunan nasyid menghadirkan nuansa dakwah yang menggembirakan dan penuh makna.


Rasa haru makin terasa ketika siswa MTs Muhammadiyah Wangon memperdengarkan hafalan surat-surat pilihan Al-Qur’an dengan suara jernih dan penghayatan mendalam. Mereka menjadi potret generasi Qur’ani yang lahir dari semangat pendidikan Islam berkemajuan. Seluruh jamaah kemudian berdiri khidmat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan Mars Muhammadiyah dan Mars ‘Aisyiyah yang dipandu oleh PRNA Karangasem. Gema lagu perjuangan itu menggugah semangat cinta tanah air dan menegaskan dakwah Islam berkemajuan yang menyatukan nilai keislaman dan kebangsaan.


Dalam sambutannya, Ketua PRM Karangasem, Sudarso, S.E., menyampaikan rasa haru dan bangga atas kehormatan menjadi tuan rumah bagi kegiatan besar tersebut. Ia mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran tokoh nasional Muhammadiyah dari Jawa Timur dan menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata semangat kebersamaan dalam berdakwah. “Semoga semua ini menjadi amal jariyah dan bukti semangat berkemajuan kita untuk Indonesia,” ujarnya di hadapan lebih dari dua ribu jamaah yang memadati halaman masjid.


Sementara itu, Ketua PCM Wangon, H. Samidi, M.Pd., menegaskan bahwa Semarak Milad Muhammadiyah di Wangon yang telah berlangsung sejak 11 Oktober 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan wujud nyata komitmen kader untuk menjaga nilai perjuangan dan pengabdian Muhammadiyah. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi lomba mewarnai, voli antar-PRM dan AUM, mini soccer, lomba merawat jenazah, hafalan surat pendek, Cerdas Cermat Islam, hingga Pawai Ta’aruf yang diikuti seluruh warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Cabang Wangon.


“PCM Wangon yang menaungi 12 PRM berkomitmen untuk terus menjadi kekuatan dakwah yang solid, mandiri, dan berakhlak, sesuai semangat Islam berkemajuan Muhammadiyah yang mencerahkan umat,” tegas Samidi.


Camat Wangon, Dwiyono, S.E., M.Si., yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi atas kiprah Muhammadiyah di wilayahnya. Ia menyebut bahwa usia 113 tahun Muhammadiyah adalah simbol konsistensi dakwah yang membawa ruh al-Ma’un dan tajdid dari kota hingga desa. “Milad ini bukan milik persyarikatan semata, tapi momentum kebersamaan seluruh warga Wangon. Muhammadiyah telah menjadi obor dakwah yang terus menyala dari masa ke masa,” ujarnya penuh semangat.


Puncak acara diisi oleh tausiyah reflektif dari Dr. KH. Nurbani Yusuf, M.Si., Ketua PDM Kota Batu sekaligus pengasuh Komunitas Padhang Makhsyar. Dengan gaya hangat, jenaka, dan menyentuh, KH. Nurbani mengajak jamaah merenungkan makna kemajuan dalam dakwah Muhammadiyah. “Kemajuan bukan diukur dari megahnya bangunan, tetapi dari keikhlasan, kebersamaan, dan keberanian menebar manfaat,” ujarnya disambut takbir dan tepuk tangan hadirin.


Dalam ceramahnya, Nurbani menegaskan bahwa kekuatan Muhammadiyah terletak pada amal usaha yang lahir dari semangat al-Ma’un dan keteladanan para tokohnya. Ia menuturkan bagaimana para ulama Muhammadiyah menjadi pelopor berdirinya rumah sakit pribumi, sekolah modern, panti asuhan, hingga universitas, semua berawal dari niat tulus menolong dan mencerahkan umat.


Ia juga mengingatkan kembali pesan pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, yang berbunyi “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.” Menurutnya, pesan itu menjadi ruh perjuangan para kader hingga kini, menjadikan Muhammadiyah tumbuh sebagai organisasi Islam yang besar dan disegani dunia, tanpa kehilangan jati diri sederhana dan amanah. “Hari ini, Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi Islam terkaya keempat di dunia, tapi yang lebih penting adalah tetap teguh menjaga nilai keikhlasan dan pengabdian,” tutur KH. Nurbani.


Ia menutup tausiyahnya dengan ajakan reflektif untuk menjadikan Milad ke-113 sebagai momentum memperkuat kaderisasi dan memperdalam semangat dakwah berkemajuan. “Dakwah berkemajuan tumbuh dari akar kebersamaan, memadukan nilai intelektual, spiritual, dan sosial untuk mencerahkan umat,” pesannya dengan nada lembut namun tegas.


Acara kemudian diakhiri dengan doa bersama, makan siang, dan sesi foto kebersamaan antara PCM, ortom, Forkompincam, serta seluruh warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Di bawah langit Karangasem yang cerah, gema takbir dan tawa jamaah berpadu dalam kebahagiaan sederhana. Dari desa kecil di Wangon, cahaya dakwah itu terus menyala, menegaskan bahwa dakwah Muhammadiyah adalah cahaya yang lahir dari kesederhanaan, menyinari dari kampung menuju peradaban besar yang mencerahkan umat dan bangsa.


Pengajian akbar yang dikawal oleh Puluhan KOKAM, Hizbul Wathon, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Cabang Wangon tersebut di hadiri oleh Forkompincam (Camat, Kapolsek dan Koramil), Pleno PCM-PCA, Pleno 12 PRM-PRA, Pleno Majelis & Lembaga, Kepala AUMA, dan ribuan warga dan simpatisan Muhammadiyah-Aisyiyah (Tarqum Aziz || Jurnalismu Banyumas Raya–Brebes).

Iklan