 |
BANDUNG – Pemuda adalah sosok individu yang mempunyai karakter khas yang spesifik, yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dan sifat lainnya, yang disadari juga dilakukan dengan semangat muda untuk mengarahkan bangsa ke arah yang lebih baik. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemuda dalam suatu bangsa.
Dalam catatan sejarah perjalanan bangsa ini, menempatkan peran pemuda senantiasa menjadi pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
Pemuda merupakan tonggak perubahan bangsa Indonesia karena di pundaknyalah masa depan bangsa ini dititipkan. Selain itu, pemuda juga yang menjadi penerus estafet bangsa Indonesia nantinya.
Dengan syarat, mereka menjadi pemuda yang progresif dalam menjalankan perannya sebagai agent of change dan agent of social control sebagaimana yang digaung-gaungkan selama ini.
Perlu untuk disadari bahwa betapa besar peran dan kekuatan seorang pemuda. Seperti yang dikatakan oleh Proklamator Indonesia Bung Karno, “Beri aku sepuluh pemuda, akan kuguncangkan dunia!”.
Tentu bukan tanpa alasan Bung Karno melontarkan kalimat sakti ini. Namun karena ia menyadari betapa besar kekuatan para pemuda.
Jadi momentum
Musda DPD KNPI Kota Bandung harus dijadikan momentum untuk menunjukkan pemuda sebagai Insan yang cerdas dan berintegritas.
Mengapa harus cerdas dan berintegritas? Jelas karena cerdas bukan hanya sekadar pintar, melainkan cerdas ialah bijak dalam mengaplikasikan ilmunya dengan tepat.
Sementara integritas merupakan sikap konsisten dalam tindakan, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip. Orang yang memiliki integritas berarti orang yang memiliki karakter yang kuat dalam memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran yang ia yakini sehingga dia tidak akan gampang ternoda dari pengaruh luar ataupun pengaruh dari siapa pun. Orang yang berintegritas merupakan orang yang teguh pada prinsip-prinsip idealismenya.
Melalui Musda DPD KNPI Kota Bandung, Cepi Aunilah, selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Bandung berharap, jangan sampai integritas dan idealisme para pemuda dibayar dengan harga yang sangat murah.
Yakni dengan politik transaksional pada kontestasi tersebut sehingga musyawarah itu tidak akan menghasilkan ide, gagasan, dan program-program inovatif yang bermanfaat.
”Untuk itu, mari kita semua bahu-membahu dalam memikul tanggung jawab yang besar. Pemuda Indonesia harus kuat secara intelektual dan moralitas sehingga kita bisa mewujudkan cita cita dan harapan masyarakat untuk generasi pemuda yang akan membawa perubahan bagi bangsa Indonesia,” kata Cepi.
.jpg)
