BANDUNG – Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) menggelar wisuda ke-3 program sarjana di Auditorium KH Ahmad Dahlan, UM Bandung, Sabtu 17 Desember 2022.
Wisuda ini diikuti oleh 335 mahasiswa. Perinciannya, dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 86 orang, Fakultas Sosial dan Humaniora (FSH) 53 orang, Fakultas Agama Islam (FAI) 119 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 77 orang.
Selain Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU, hadir dalam wisuda ini Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Ketua BPH UM Bandung Prof Dr H Dadang Kahmad MSi, Ketua PWM Jawa Barat KH Suhada, Koordinator Fungsi Kelembagaan LLDIKTI Jawa Barat Dr Yeni Rospiani SS MM, dan Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti MPd MEd PhD.
Tak hanya itu, hadir juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Din Syamsuddin yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Meneguhkan Islam Berkemajuan, Mencerahkan Kehidupan Bangsa”.
Adaptasi dan optimis
Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU mengucapkan selamat dan sukses kepada wisudawan dan wisudawati yang hari ini diwisuda.
Herry mengingatkan kepada para lulusan UM Bandung bahwa banyak tantangan yang akan mereka hadapi, terutama di tengah arus globalisasi.
“Perkembangan teknologi akan melahirkan perilaku sosial baru yang mungkin tidak pernah kita bayangkan,” ungkap Herry.
Atas perkembangan teknologi yang kian pesat, Herry mengajak wisudawan dan wisudawati untuk mampu beradaptasi. “Teguhkan karakter kesarjanaan yang visioner, menginspirasi, berpikiran terbuka, dan progresif untuk bangsa yang berkemajuan,” papar Herry.
Kendati begitu, Herry berpesan agar para wisudawan dan wisudawati tetap optimistis menghadapi keadaan dunia yang tak pasti. “Tugas saudara sekalianlah untuk menemukan cahaya-cahaya di balik kegelapan bayangan suram dampak pandemi ini dengan berbagai ide dan upaya inovatif,” kata Herry.
Sarjana berkemajuan
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Prof Dr KH Din Syamsuddin mengingatkan kepada para lulusan UM Bandung bahwa wisuda bukanlah terminal akhir untuk belajar.
“Salah satu ciri sarjana berkemajuan adalah sarjana yang terus belajar, tidak puas dengan apa yang sudah didapat,” ungkap pria kelahiran pulau Sumbawa 64 tahun lalu itu.
Din mendorong wisudawan dan wisudawati untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Jangan nikah dulu. Yang sudah menikah, jangan menikah lagi, tapi lanjutkan studi lagi agar menjadi seorang intelektual sejati,” papar Din.
Adapun intelektual sejati, lanjut Din, adalah mereka yang prihatin terhadap berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat dan mampu memberikan solusi.
Wisudawan terbaik
Pada wisuda ini juga diumumkan wisudawan terbaik dari empat fakultas. Di antaranya Dianing Banyu Asih dari prodi Administrasi Publik (FSH) dengan IPK 3,91, Satriani Firdaus Widjaja dari prodi Teknik Informatika (FST) dengan IPK 3,89, dan Rafika Hardianti dari prodi Akuntansi (FEB) dengan IPK 3,69.
Adapun Nining Widaningsih dari prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (FAI) meraih IPK tertinggi dengan angka 3,92 sekaligus menjadi wisudawan terbaik tingkat universitas.
Hiburan memukau
Wisudawan dan para orang tua di Auditorium KH Ahmad Dahlan dihibur oleh penampilan memukau paduan suaran mahasiswa UM Bandung yang membawakan beberapa lagu. Mulai dari lagu “Indonesia Raya”, “Sang Surya”, mars UM Bandung, dan medley lagu Nusantara.
Wisudawan dan orangtua semakin terbawa suasana ketika salah satu finalis The Voice Indonesia Genya Anucheni Kurnain membawakan lagu “Cinta untuk Mama”. Suasana pun menjadi hening dan banyak orang tua dan wisudawan yang meneteskan air mata karena terharu.***(CH/FK/FA)