KEBUMEN – Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Nurul Yamin menyampaikan bahwa pemberdayaan di sektor buruh khususnya pekerja migran merupakan amanat persyarikatan Muhammadiyah.
Hal tersebut Yamin utarakan dalam sambutannya pada agenda Seminar Publik yang diselenggarakan oleh MPM PP Muhammadiyah pada Sabtu (10/6/2023) bertempat di Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo).
“Ini menjadi konsen dakwah Muhammadiyah dalam melakukan pemberdayaan, sebagai gerakan dakwah yang ingin membawa spirit rahmatan lil alamin. maka Muhammadiyah menjadikan sektor pekerja khususnya pekerja migran menjadi bagian dari dakwah persyarikatan,” terang Yamin.
Seminar Publik ini merupakan kolaborasi antara MPM PP Muhammadiyah bersama Unimugo dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dengan mengangkat tema “Membangun Kapasitas dan Keberpihakan Pemerintah Daerah dalam Memberdayakan Pekerja Migran Indonesia”.
Yamin menuturkan diangkatnya tema tersebut sebagai bentuk sinergi antar pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap permasalahan pekerja migran Indonesia. “Kenapa kita mengambil tema yang berkaitan dengan pekerja migran indonesia, dan tentu bekerja sama dengan para pihak yang memang konsen dan menjadi tanggung jawabnya juga seperti BP2MI. Maka melalui sinergi dan kerja sama dalam persoalan yang menyangkut pekerja migran indonesia ini dapat bersama-sama kita urai dan atasi bersama,” jelas Yamin.
Yamin juga menyoroti pentingnya membangun kesadaran masyarakat. Sehingga, upaya bersama dalam mempersiapkan PMI juga penting memperhatikan aspek lain seperti legalitas, budaya dan keterampilan yang dimiliki. Berbagai aspek tersebut meniscayakan sinergi multipihak stakeholder masalah PMI.
Dalam agenda tersebut juga turut hadir Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih, Rektor Unimugo, Herniyatun, dan Staf Khusus Kepala BP2MI, Wawan Fakhruddin.
Sementara itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan ini sebagai bagian dari edukasi dan masukan ke depan terkait tantangan dan persoalan PMI khususnya di Kabupaten Kebumen.
“Sangat tepat sekali kegiatan pada hari ini sosialisasi penempatan dan perlindungan pekerja migran indonesia ada di Unimugo sebagai edukasi, sharing penyambung lidah ke depan, generasi yang akan datang, bisa menyampaikan ke masyarakat bekerja di luar negeri itu bagus tetapi dengan cara yang benar,” tutur Arif.
Banyaknya kasus PMI yang berangkat dengan cara ilegal menjadi sorotan Arif sebagai permasalahan yang terus terjadi hingga saat ini dan menjadi PR bersama seluruh pihak.
“Jangan sampai masyarakat kita yang memiliki kebutuhan yang mendesak, terbujuk rayu tidak mengetahui informasi yang benar, akhirnya melakukan perbuatan melawan hukum yakni bekerja tidak sesuai dengan aturan,” tambah Arif.
Agenda yang dihadiri oleh ratusan Mahasiswa Unimugo dan masyarakat umum ini kemudian dibuka secara resmi dengan penyematan selempang dan pemberian souvenir berisi produk binaan MPM kepada pihak yang berhadir dalam agenda ini.
Agenda kemudian dilanjutkan dengan Talkshow yang diisi oleh Budhi Suwanto selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Kebumen, dan Wawan Fakhruddin selaku Staf Khusus Kepala BP2MI. *** (mhmd)