Iklan

Iklan

,

Iklan

Syamsul Ulum

5 Masjid di Indonesia Berkonsep Ramah Lingkungan dalam Pembangunannya

Redaksi
Kamis, 19 Oktober 2023, 20:23 WIB Last Updated 2023-10-19T13:23:02Z


JAKARTA
— Dalam Islam, ada konsep khalifah, yang berarti manusia diangkat sebagai wakil Allah di bumi. Oleh karena itu, manusia memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak sebagai pengelola yang bijak terhadap alam semesta ini.


Umat Islam dihimbau untuk tidak hanya memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem, menghindari pemborosan, dan menghindari perilaku yang merusak lingkungan. 


Tauhid dalam konteks ekologi mendorong kesadaran akan hubungan yang erat antara manusia, alam, dan penciptanya, dan menekankan pentingnya bertindak dengan penuh tanggung jawab terhadap lingkungan. 


Kaitannya dengan ekologi, konsep tauhid menunjukkan bahwa alam semesta dan semua isinya adalah ciptaan Allah, dan manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan ini.


Nah, dalam mendukung teologi ramah lingkungan dipraktikkan umat, alangkah baiknya dalam membangun rumah ibadah, berlandaskan pada ajaran teologi ramah lingkungan. Berikut ini lima masjid berkonsep ramah lingkungan. 


1. Masjid Istiqlal


Masjid Istiqlal adalah salah satu masjid kebanggaan masyarakat Indonesia. Masjid tersebut terletak di Jl. Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat. Masjid Istiqlal memiliki sumber daya listrik terbarukan dengan panas matahari.


Ada 504 unit panel surya modul solar berukuran 1,5m x 1,5m di Masjid Istiqlal. Daya yang dihasilkan dari panel tersebut setara dengan 115 unit rumah dengan daya 1.300 watt. Dengan panel tersebut, Masjid Istiqlal dapat menghemat konsumsi listrik sebesar 6%-7%.


Masjid Istiqlal bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) domestik. IPAL digunakan untuk melakukan recycle terhadap air limbah wudhu. Air limbah wudhu dapat dibersihkan dan digunakan untuk menyiram tanaman. Ke depan, Istiqlal bersama KLHK akan membersihkan air wudhu agar bisa digunakan untuk kedua kalinya.


2. Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah


Masjid At-Tanwir terletak di kompleks gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta. Masjid tersebut baru diresmikan pada akhir tahun 2020. Masjid tersebut telah menggunakan sel tenaga surya untuk memproduksi listrik.


Masjid At-Tanwir juga mengolah air bekas wudhu untuk menyiram tanaman dan kloset. Hal tersebut dapat meminimalisir pembuangan air secara sia-sia. Hal tersebut membuat masjid At-Tanwir memenuhi standar Jakarta Green Building sesuai Pergub DKI.


3. Masjid Salman ITB


Masjid Salman ITB terletak di Jalan Ganeca, Bandung, di lingkungan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Masjid tersebut menggunakan konsep ecomasjid dari KLHK. Konsep ecomasjid telah berjalan sejak tahun 2016.


Masjid Salman ITB menggunakan panel sel surya sebagai sumber energi. Panel surya dipasang di atas masjid sebanyak 12 unit untuk memenuhi kebutuhan listrik masjid. Panel surya tersebut mampu menghemat kebutuhan listrik masjid sebanyak 8%. Kemudian, menggunakan teknologi air tanah dan daur ulang sampah.


4. Masjid Az-Zikra


Masjid Az-Zikra terletak di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Masjid yang dibangun pada tahun 2009 ini menggunakan kaidah-kaidah ramah lingkungan. Masjid tersebut memiliki desain terbuka sehingga tidak membutuhkan pendingin ruangan.


Sekitar Masjid Az-Zikra ditanami dengan berbagai jenis pohon. Masjid tersebut berdiri di atas tanah seluas 12.600 meter persegi. Masjid tersebut memiliki konservasi air untuk menampung air hujan. Jika tampungan air penuh, maka air disalurkan ke ratusan sumur resapan di sekitar masjid. Air tampungan tersebut digunakan untuk wudhu, mandi, dan lain-lain.


Masjid Az-Zikra bersama dengan masyarakat juga melakukan pengelolaan sampah. Mereka mengelola sampah dengan sistem Tungku Bakar Sampah (TBS) dilengkapi dengan pencuci asap sebagai filter partikel asap.


5. Masjid Baitul Makmur


Masjid Baitul Makmur terletak di Perumahan Telaga Sakinah, Cikarang, Bekasi. Masjid Baitul Makmur memiliki visi Masjid Ramah Lingkungan. 


Masjid tersebut menerapkan program sedekah sampah. Sampah yang ditampung dikelola sehingga bisa memiliki nilai ekonomi. Di masjid tersebut disediakan kotak amal sampah.


Masjid tersebut juga menerapkan penghematan penggunaan air wudhu dan pengelolaan air bekas wudhu. Bekas air wudhu tersebut kemudian digunakan untuk menyiram tanaman, memelihara ikan lele, dan lain-lain.


Lima masjid di atas adalah masjid-masjid yang menerapkan konsep ramah lingkungan. Masjid-masjid tersebut berperan dalam menjaga lingkungan agar bumi tetap lestari dan asri.***

Iklan