Iklan

Iklan

,

Iklan

Demi Masa Depan Bangsa, Pendidikan Harus untuk Semua Golongan

Redaksi
Selasa, 21 Mei 2024, 09:23 WIB Last Updated 2024-05-21T02:23:29Z


JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas soroti naiknya UKT di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Kenaikan UKT itu akan berdampak pada nasib orang miskin dan masa depan bangsa


Anwar menyebut pendidikan penting untuk mudah diakses oleh semua orang, lebih-lebih orang miskin sebagai ikhtiar untuk mengubah nasibnya.


Pendidikan juga sebagai pijakan bagi bangsa untuk memajukan ekonomi negara. Pendidikan yang aksesibel, menurutnya akan berdampak pada martabat suatu bangsa, termasuk para politisinya yang akan disegani oleh negara dan bangsa lain.


“Oleh karena itu jika  suatu bangsa dan  negara  ingin maju  maka negara dan bangsa tersebut harus bisa  memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada rakyatnya terutama kepada para generasi mudanya untuk bisa kuliah di perguruan tinggi, tidak hanya untuk tingkat S1, tapi juga S2 dan S3,” tuturnya.


Pertimbangan itulah yang telah membuat banyak negara maju berusaha untuk  mengenakan biaya kuliah semurah mungkin, bahkan  menggratiskannya agar warga bangsanya  bisa sebanyak mungkin  melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.


“Tetapi anehnya di Indonesia lewat kebijakan baru  yang dikeluarkan  Kemendikbud yang terjadi malah sebaliknya dimana  kenaikan uang kuliah melonjak cukup tinggi bahkan ada yang sampai 3 dan 4 kali lipat lebih mahal dari sebelumnya,” imbuhnya.


Abbas menuturkan, jika biaya pendidikan semakin mahal dikhawatirkan hanya anak-anak orang kaya dan berduit saja yang akan bisa masuk perguruan tinggi . Bila ini yang terjadi maka berarti pemerintah  telah mengkhianati dirinya sendiri.


“Karena tugas negara dan pemerintah sesuai dengan amanat konstitusi adalah melindungi rakyat, mencerdaskan rakyat dan mensejahterakan mereka,” katanya.


Anwar Abbas diharapkan kepada pemerintah dan DPR agar bisa mengatasi masalah ini secepatnya dan dengan sebaik-baiknya, jangan sampai ada kebijakan yang bersifat diskriminatif terhadap rakyatnya sendiri  karena kebijakan yang dibuatnya bias kepada orang-orang yang kaya saja.


“Hal ini tentu jelas tidak baik bagi perkembangan bangsa dan negara ini kedepannya padahal kita tahu maju mundurnya suatu bangsa dan negara  sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya dan  kita  tahu perguruan tinggi merupakan salah satu tempat yang sangat strategis untuk mencapai tujuan dimaksud,”tutupnya. ***

Iklan