JAKARTA — Sebanyak 172 kampus Muhammadiyah di seluruh Indonesia bersiap untuk mengekspresikan solidaritas untuk rakyat Palestina melalui Aksi Bela Palestina.
Ma’mun Murod Al-Barbasy, Sekretaris Umum Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, menegaskan bahwa tindakan ini adalah bagian dari tanggapan kemanusiaan universal terhadap tindakan kejam Israel terhadap Palestina.
“Ya ini sebagai respons kemanusiaan universal atas apa yang dilakukan Israel secara biadab terhadap Palestina,” ungkap Ma’mun pada Senin (6/5/2024), yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Selain itu, aksi ini juga merupakan ekspresi keprihatinan terhadap kurangnya respons dari perguruan tinggi di Indonesia terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Menurut Ma’mun, sikap solidaritas telah ditunjukkan oleh perguruan tinggi di luar negeri, dan hal ini menandakan bahwa komunitas akademik internasional telah berbicara menentang kekejaman yang terjadi di Palestina.
Lebih lanjut, agenda pada Selasa (07/5/2024) ini akan digelar secara serentak di seluruh 172 kampus Muhammadiyah di Indonesia. Untuk kampus-kampus yang berada di zona waktu Indonesia bagian Barat, aksi pernyataan sikap akan dimulai pukul 10.00 WIB.
Kemudian, kampus-kampus di zona waktu Indonesia bagian Tengah akan menggelar aksi serupa pukul 11.00 WIT, sementara kampus di zona waktu Indonesia bagian Timur akan menyampaikan pernyataan sikap mereka pukul 12.00 WITA.
“Ya nanti ada pernyataan sikap resmi dari forum rektor jadi nanti sikap resmi pernyataan sikap ini nanti di buat satu tunggal oleh forum rektor, nanti akan dibacakan oleh rektor-rektor di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Selain pernyataan sikap, beberapa dosen dan mahasiswa juga akan melakukan orasi untuk menegaskan solidaritas dan keprihatinan mereka terhadap situasi yang terjadi di Palestina.
Harapannya, aksi solidaritas ini akan memiliki dampak positif dalam menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina dan memperkuat kesadaran akan pentingnya perdamaian dan keadilan di tingkat lokal maupun global.
Dengan melibatkan seluruh 172 kampus Muhammadiyah di Indonesia, diharapkan pesan kemanusiaan ini dapat tersebar luas dan menginspirasi tindakan yang lebih lanjut untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan penyelesaian konflik secara damai.***(MHMD)