Iklan

Iklan

,

Iklan

Reza Arfah, Ketua Pemuda Muhammadiyah Jabar Maju di Pilwalkot Bandung

Redaksi
Sabtu, 11 Mei 2024, 14:07 WIB Last Updated 2024-05-11T07:07:29Z


BANDUNG –
Penjaringan bakal calon Kepala Daerah sudah berjalan bagi para partai politik yang akan maju memperebutkan tiket Pilkada serentak 2024 bulan November mendatang.


Begitu pula dengan tekad dan niat yang bulad, Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Reza Arfah mengikuti penjajakan Bacalon Walikota Bandung dengan mendatangi Kantor DPC Partai Gerindra Kota Bandung untuk mengambil formulir pendaftaran pilwalkot tersebut.


Disela pengambilan formulir, Reza Arfah mengatakan bahwa dirinya tergerak untuk ikut serta mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Bandung representasi kaum muda.


"Berangkat dari kesadaran dan harapan bersama para pemuda Kota Bandung yang secara  konstitusi memiliki hak untuk mengambil peran dalam struktur eksekutif, yakni pencalonan  Walikota Bandung," ungkap Reza Arfah, Jumat (10/05/2024).z


Menurut Reza, sampai saat ini peranan kaum muda masih belum maksimal dalam membantu pembangunan. Pasalnya, ruang gerak pemuda masih terbatas.


"Kerap kali anak-anak muda dibatasi ruang gerak dan berpikirnya, terkhusus dalam kontestasi politik. Bisa dikatakan, anak muda sering diposisikan sebatas menjadi pasar dan alat politik untuk meraup suara saja," ujarnya.


Bermula dari hal tersebut, Reza Arfah memiliki gagasan Nyaah ka Bandung, dimana nyaah berarti cinta atau sayang yang merupakan fitrah alamiah manusia, atas dasar ini pula, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang menciptakan alam semesta dan seluruh makhluk-Nya.


"Untuk itu, saya memberanikan diri, mendaftar pencalonan Walikota Bandung tahun 2024. Mari manfaatkan peluang tersebut. Tidak ada lagi waktu. Sekarang atau tidak sama sekali. Bangkit atau terpuruk. Perbaikan atau teraniaya!," tegasnya.


"Bagi saya, Kota Bandung merupakan kota indah nan romantis, banyak melahirkan tokoh tokoh bangsa, seniman dan budayawan serta maestro dengan karya-karya tidak hanya skala lokal melainkan nasional, bahkan mendunia, Kota Bandung juga banyak memunculkan para pegiat industri kreatif dengan produk-produk berdaya beda, serta tidak jarang menjadi trend center nasional," tuturnya.


Melirik terkait perkembangan situasi dan kondisi Kota Bandung saat ini, Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat itu berharap dengan maju dirinya sebagai perwakilan kaum muda di Pilwalkot mampu membuka lebar pintu bagi para pemuda terlibat dalam kemajuan daerah.


"Di waktu yang sama berkurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah, disebabkan permasalahan hukum yang dialami oleh beberapa pejabat Kota Bandung, hal tersebut membuat geram dan melunturkan optimisme masyarakat," ucapnya.


"Saya lahir dan besar di Kota Bandung serta perlahan mulai memahami posisi penting serta dibutuhkannya sosok anak muda guna tampil dalam kontestasi Pilwalkot kali ini," tambahnya.


Sebagai anak muda tidak cukup sekedar menyuarakan keresahan dan kegelisahan saja, lanjut Reza, melainkan sudah saatnya mengambil peran serta menjadi bagian dalam penentu arah kebijakan dan pelaksana arah kebajikan bagi Kota Bandung.


"Setiap persoalan yang terjadi, sebagaimana telah dijelaskan. Semua itu bukan disebabkan oleh kurang atau minimnya para ahli dan pakar di bidang tersebut. Melainkan ketiadaan integritas pemimpin beserta seluruh unsurnya untuk menyelesaikan dan membenahi setiap persoalan yang terjadi. Integritas inilah yang menjadi substansi sekaligus esensi dari gagasan Nyaah ka Bandung," tandasnya.***(DA)

Iklan