Iklan

Iklan

,

Iklan

Meneguhkan Pemuda Negarawan

Redaksi
Rabu, 18 Mei 2022, 12:34 WIB Last Updated 2022-05-18T05:34:42Z


Oleh: SUNANTO,
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah


TANGGAL 2 Mei 1932 Majelis Tanwir Muhammadiyah menyepakati lahirnya organisasi otonom (Ortom) baru yang diberi tugas untuk menjadi kepanjangan tangan pimpinan pusat dalam memimpin gerakan pemuda. Menilik sejarah, sudah 89 tahun Ortom Pemuda Muhammadiyah berdiri, usia yang sangat matang dan melebihi usia kelahiran kemerdekaan Indonesia. 


Organisasi yang embrio mulanya ialah Siswo Proyo Projo (SPP), organisasi yang diinisiasi KH Ahmad Dahlan untuk melakukan pembinaan remaja dan para pemuda Islam. Sejak kelahirannya, Pemuda Muhammadiyah memiliki amanah untuk menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi pemuda Islam. Tujuannya, mencetak kader yang muaranya ialah melahirkan pemuda negarawan. Pada momentum Milad Pemuda Muhammadiyah ke-89, tema yang kami angkat ialah Meneguhkan pemuda negarawan. 


Alasan memilih tema tersebut sederhana, ejawantah dari proses Ortom Pemuda Muhammadiyah ialah lahirnya negarawan. Saya meyakini sosok negarawan tidak bisa lahir begitu saja. Prosesnya sangat panjang dan berliku. Negarawan tidak hadir dari langit (taken for granted). Alquran telah mengatakan tidak ada satu kaum yang dapat mengubah nasibnya, kecuali kaum itu sendiri (QS Ar-Ra'd: 11). 


Sebagai pimpinan tertinggi saya ingin memberikan catatan penting tentang tugas penting yang tidak boleh dihilangkan sedikit pun dari sanubari setiap Pemuda Muhammadiyah. Khidmat pemuda sebagai kepanjangan tangan persyarikatan harus benar-benar terus digerakkan. Bicara soal Pemuda Muhammadiyah, tentu tak bisa dihindarkan dengan berbagai problematik bangsa Indonesia. Selain membina Pemuda Islam, Ortom Pemuda memiliki mandat untuk memastikan nasib bangsa berada dalam kondisi yang baik. Memberikan energi positifnya bagi kebaikan agama, umat, bangsa, dan negara. 


Pemuda Muhammadiyah dituntut selalu berpikir dan bertindak pada nilai-nilai agama. Mahfum dipahami bahwa setiap kader Pemuda Muhammadiyah diajarkan untuk senantiasa menjadi subjek perbaikan dan penguatan umat. Muaranya ialah bagaimana kehadiran pemuda menjadi penggerak dalam mengembangkan potensi warga negara menuju bangsa berkemajuan. 


Pertanyaannya kemudian, bagaimana Pemuda Muhammadiyah menjawab berbagai masalah bangsa saat ini? Rentetan ragam masalah yang dihadapi bangsa ini sangat bermacam. Menguatnya politik identitas, suburnya pemahaman agama takfiri yang mengancam persatuan umat, dan aksi kelompok kecil yang mengancam Pancasila. 


Kompleksitas masalah ekonomi negara juga makin mengkhawatirkan. Isu ekonomi harus menjadi perhatian penting bagi seluruh kader Pemuda Muhammadiyah. 


Saya ingin mengajak seluruh kader pemuda untuk menggeser fokus. Gerakan yang bertumpu pada penguatan ekonomi dan menjadi subjek solusi masalah ekonomi bangsa. Alasan mengapa harus menggeser fokus gerakan, karena saat ini ekonomi bangsa sedang berada di ujung tanduk. 


Dalam pandangan saya, saat ini kondisi ekonomi bangsa sangat tidak baik-baik saja. Beberapa fakta di antaranya, utang APBN pada akhir Maret sudah menyentuh Rp6.445 triliun, utang BUMN di angka Rp2.000 triliun, 10 juta pengangguran baru terdampak covid-19, dan 27,5 juta penduduk miskin. Minimnya entrepreneur Indonesia berada di angka 2% dari total penduduk harus menjadi perhatian bersama. 


Jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Malaysia (6%), Thailand (5%), dan Singapura (7%). Padahal, bonus demografi akan jadi tantangan serius Indonesia. Suka tidak suka masalah ini harus jadi fokus gerakan Pemuda Muhammadiyah. Jihad ekonomi ialah jalan terbaik Pemuda Muhammadiyah.   


Menggerakkan kebaikan Perubahan sebuah negara akan terjadi jika sumber daya manusianya juga berubah. Keberadaan pemuda tentu tidak hanya menjalankan mekanisme pendidikan dan pembinaan kader. 


Saya berkeyakinan, seorang negarawan jauh berbeda dengan politikus. Seorang negarawan bukan hanya simbol pemimpin, melainkan seseorang berjiwa besar, merangkul semua elemen, dan memberi solusi atas permasalahan bangsa. Gerakan yang dimaksudkan tadi, tentu bukan semata-mata melahirkan entrepreneur muda baru. Keberadaan Pemuda Muhammadiyah menjadi bagian penting memberi solusi dari hulu hingga hilir. 


Sederhananya, kehadiran Pemuda Muhammadiyah harus dapat memastikan bahwa regulasi dan kebijakan yang diambil pemerintah tidak boleh menjauh dari garis umat. Program pengentasan rakyat dari kemiskinan harus tepat sasaran. Fantastisnya dana pemulihan ekonomi imbas pandemi covid-19 bagi kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus sesuai dengan niat baik kebijakannya.


Khidmat bangsa pemuda Muhammadiyah Niat kami Meneguhkan pemuda negarawan bukan semata-mata masalah ekonomi bangsa. Mendefinisikan gerakan Pemuda Muhammadiyah harus merepresentasikan semangat dan nilai kenegarawanan. Khidmat untuk bangsa dengan nasionalisme, integritas, dan bermuatan kredibilitas. 


Bagaimanapun perjalanan sejarah telah mengajarkan pada kader pemuda bahwa khidmat kolektif kita untuk menciptakan masyarakat sipil yang berkemajuan, berdaulat, dan bermuatan keadilan. Isu yang tak kalah penting lainnya, misalnya, masih menguatnya perilaku koruptif para pemegang kuasa, masalah intoleransi, peredaran narkoba, isu ketahanan pangan, dan kerusakan lingkungan juga tak boleh dikesampingkan. 


Ayahanda Haedar Nashir memberi nasihat bahwa menjadi seorang negarawan tidak akan tiba-tiba turun dari langit, apalagi menanti wangsit. Jiwa kenegarawanan dapat dibentuk dengan belajar berintegritas sejak dini dan sekaligus menjalani perjuangan kebangsaan yang tinggi. Selamat milad Pemuda Muhammadiyah! Semoga kita semua konsisten meneladan negarawan Muhammadiyah.


Sumber: https://mediaindonesia.com/opini/402739/meneguhkan-pemuda-negarawan

Iklan