Dunia fashion terus menggeliat, termasuk dalam produk hijab. Bahkan produk penutup kepala kaum perempuan itu gayanya menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan.
Ide seperti itulah yang diterapkan dalam produk Pashmina Multifungsional dari salah satu tim yang lolos dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemendikbudristek yang mewakili UM Bandung yakni Inveile Hijab Fashion dari program studi Farmasi.
Berbeda dengan yang lain, tim yang mengangkat ide unik Pashmina Multifungsional ini menciptakan hijab dengan brand Inveile Chanteliya Fashion Hijab di bawah bimbingan apt Fauzia Ningrum MFarm.
Terkait hal produk itu, Ketua Tim Pashmina Multifungsional Indri Lestari menjelaskan bahwa hijab tersebut sangat mudah digunakan.
“Hijab ini memiliki lubang pada bagian telinga sehingga diberi nama chanteliya yang artinya cukup dicantel dan mudah digunakan,” kata Indri.
Hijab itu juga, sambung Indri cocok buat para petugas kesehatan dan para mahasiswi yang sering mendengarkan musik.
“Para nakes yang memakai stetoskop atau mahasiswi yang sering memakai headset. Bahkan memudahkan bagi kalangan wanita ketika menggunakan masker,” ucap Indri.
Adapun produk dari hasil pendanaan P2WM ini akan dipamerkan dalam ajang ekspo pada November 2022 di Surabaya.
”Kita menargetkan untuk produksi itu 50 sampai 100 hijab yang akan ditampilkan pada ekspo nanti,” tuturnya.
Tidak hanya itu, kelompok Inveile Fashion Hijab juga sudah menyiapkan platform untuk penjualan hijab ini.
”Marketing-nya sendiri kita sudah punya Shoppe dan Instagram sebagai tempat penjualan secara online,” kata mahasiswa Farmasi itu.
Ia bersama kelompoknya akan membuat sebuah video tutorial penggunaan hijab kepada para customer.
”Tutorial hijab ini akan kami posting khususnya di Instagram agar dapat memahami cara menggunakannya,” jelasnya.
Customer pun tidak perlu khawatir akan berbagai model hijab yang disediakan nantinya.
”Jadi, kita bisa tetap fashionable sesuai dengan stylish temen-temen,” ungkap Indri.
Sementara itu, mentor Tim Pashmina Multifungsional Iis Dewi Fitriani SE MM CMA sangat mengapresiasi proges dari tim tersebut.
Ia mengatakan kegiatan tersebut melatih mahasiswa sebagai multitalent dalam berbagai bidang.
“Selain bisa meracik obat, mahasiswa juga bisa melakukan hal lain seperti mendesain, menjahit, packaging hingga memasarkan produk ini,” ungkap Iis.
Ia mengatakan progres dari tim Pashmina Multifungsional ini semakin lama semakin membaik.
”Adanya kekompakan dari mereka ini membuat proses produksi hijab menjadi lebih baik,” terangnya.
Saat ini progres dari Tim Inveile Fashion Hijab ini sudah mecapai 70 persen. Bulan depan, kata Iis Insya Allah sampai 100 persen.***(FK/CH)