Iklan

Iklan

,

Iklan

Madrasah Mu’allimat: Cita-cita KH Ahmad Dahlan Mencetak Kader Ulama Perempuan

Redaksi
Jumat, 19 Mei 2023, 16:06 WIB Last Updated 2023-05-19T09:06:05Z


YOGYAKARTA
– Salah satu diantara banyaknya alasan yang dapat dijadikan landasan pengangkatan KH. Ahmad Dahlan menjadi Pahlawan Nasional adalah perannya dalam bidang pendidikan dan dalam pergerakan perempuan.


Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Áisyiyah, Salmah Orbayinah pada, Rabu (17/5/2023) di acara Kunjungan dan Peresmian yang dilakukan oleh Menteri PPPA RI di Muallimat, peran Kiai Dahlan dalam mencerdaskan dan menggerakkan kesetaraan akses bagi kaum laki-laki dan perempuan begitu menonjol.


Termasuk embrio lahirnya institusi belajar bagi kaum perempuan – Madrasah Muállimat Muhammadiyah Yogyakarta juga diinisiasi oleh Kiai Dahlan sejak 1918, kemudian berkembang dan dipisahkan tempat belajar antara laki-laki dan perempuan pada 1930.


Meskipun lokasinya berbeda, Madrasah Muállimat dan Muállimin Muhammadiyah Yogyakarta merupakan satu kesatuan dalam sebuah sistem. Keduanya juga sudah diakui sebagai pesantren oleh Departemen Agama sampai saat ini.


“Jadi baik madrasah dan pesantren ini menjadi unggulan di seluruh Indonesia,” katanya.


Kedua instansi pendidikan ini berada di bawah PP Muhammadiyah. Selain alasan historis, karena langsung didirikan oleh Kiai Dahlan, Madrasah Muállimat dan Muállimin Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus menjadi Sekolah Kader Muhammadiyah (SKM).


Instansi pendidikan yang dimiliki oleh Muhammadiyah, imbuhnya, merupakan satu diantara tiga sistem perkaderan Muhammadiyah yaitu sistem perkaderan melalui pendidikan, keluarga dan perkaderan melalui baitul arqam dan seterusnya sebagaimana yang diadakan oleh Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah.


“Salah satu sekolah kader yang memang diunggulkan dan diharapkan sekali bisa mencetak calon-calon pimpinan Áisyiyah dan Muhammadiyah adalah Muállimat dan Muállimin Muhammadiyah.” Harap Bu Bayin.


Fungsi perkaderan ini sekaligus melengkapi tujuan berdirinya sebuah lembaga pendidikan milik Persyarikatan Muhammadiyah, yang tentu saja juga memiliki tujuan untuk melahirkan atau mencetak cendekiawan muslim dan ulama yang unggul dan berkemajuan.


Sekaligus juga mencetak ulama-ulama perempuan yang kemudian juga berkemajuan, jadi dalam satu sekolah sekaligus menghasilkan cendekiawan dan juga ulama yang diharapkan akan selalu mencerahkan bangsa Indonesia.” Tuturnya.


Cita-cita tersebut merupakan usaha melestarikan tujuan awal didirikannya Madrasah oleh Kiai Dahlan, yaitu melahirkan siswa atau santri yang unggul juga berakhlak mulia, bertanggung jawab dan bermoral. Pasalnya itu merupakan dasar untuk menjadi generasi muda berkemajuan.***

Iklan