Iklan

Iklan

,

Iklan

Solidaritas Muhammadiyah untuk Bumiayu: Evakuasi, Layanan Kesehatan, dan Pemulihan Pascabanjir

Redaksi
Sabtu, 15 November 2025, 08:29 WIB Last Updated 2025-11-15T01:29:02Z


Bumiayu, Brebes,
Muhammadiyah Good News — Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah Brebes Selatan sejak Sabtu hingga Kamis, 8–13 November 2025, memicu banjir bandang yang meninggalkan duka mendalam bagi warga Kecamatan Bumiayu. Pergeseran aliran Sungai Keruh akibat sedimentasi menyebabkan luapan air besar yang menerjang permukiman, jalan raya, fasilitas umum, mengganggu suplai air bersih, hingga menimbulkan korban jiwa.


Subkor Kedaruratan BPBD Brebes, Rismanto, menjelaskan bahwa perubahan alur Sungai Keruh menjadi pemicu utama banjir bandang. Luapan air merendam permukiman di Desa Adisana, Penggarutan, dan Kalierang, memutus akses jalan Adisana–Cilibur, merusak infrastruktur desa, serta berdampak pada 134 jiwa dari 41 rumah. Suplai air bersih terganggu setelah tiga sumber PDAM Tirta Baribis rusak. Empat sekolah dasar di Kalierang juga tidak dapat beroperasi akibat ruang kelas yang terendam lumpur. Seorang warga, Haikal Alfi (27), meninggal dunia setelah tersengat listrik dan terseret arus banjir.


Warga Adisana, Faqih Mahtuh, mengatakan aktivitas harian warga lumpuh total. Arus lalu lintas di kawasan Adisana RW 03/RT 01 terganggu karena aliran Sungai Keruh kini menggenangi jalan raya Adisana–Dukuhweni, berdampak langsung pada 59 KK. Sekretaris Desa Adisana, Winny Dian P., menambahkan bahwa anak sekolah, pedagang, serta pekerja harus memutar jauh karena jalan poros desa tidak dapat dilewati. “Aliran sungai mengalir deras ke permukiman RT 01 Dukuh Kweni, di sekitar Perumahan Jabal Mina 1. Dinding pembatas jebol dan air masuk ke perkampungan,” ujarnya.


Sementara itu di Desa Penggarutan terdapat 28 KK terdampak. Jalan desa di Adisana RT 01/RW 03 masih lumpuh dengan ketinggian air mencapai 20–50 cm. “Kondisi masih cukup berat,” tambah Yohan Melani, relawan KOKAM.


Pemkab Brebes Bergerak Cepat: Alat Berat Dikerahkan, Tanggul Ditutup


BPBD bersama Pemkab Brebes melakukan penanganan darurat berupa pengerukan sedimentasi, perbaikan tanggul jebol, dan pemulihan alur Sungai Keruh. Dua unit alat berat diturunkan untuk menutup tanggul jebol serta mengembalikan aliran sungai ke jalur semula guna menghindari banjir susulan.


“Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Tanggul jebol ditutup dan aliran sungai dialihkan kembali agar tidak masuk ke permukiman,” jelas Rismanto.


MDMC Brebes Kerahkan 65 Relawan dan Aktifkan POSKOR


Menghadapi kondisi darurat tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Brebes bergerak cepat dengan mengaktifkan Pos Koordinasi Relawan (POSKOR) di Muhammadiyah Children Center (MCC) PCM Bumiayu, Pagenjahan, Kalierang.


Ketua LRB MDMC Brebes, Afghani Abduh Ridha, menyampaikan bahwa sejak hari pertama pihaknya melakukan langkah strategis. Sebanyak 65 personel dari MDMC, AUM kesehatan, ortom, dan relawan Muhammadiyah diterjunkan untuk melakukan asesmen di 3 desa terdampak, evakuasi warga, pembersihan material banjir, penyemprotan jalan, distribusi logistik, pemulihan dini bersama BPBD, BNPB, Damkar, Banser, ormas, serta pemerintah desa.


Pada Kamis, 13 November, MDMC bersama RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu, Klinik Pratama Aisyiyah Bumiayu, dan Klinik PKU Penggarutan menggelar layanan kesehatan gratis di PRM Kalierang, Klinik Penggarutan, dan Desa Adisana. Layanan ini dimanfaatkan oleh 210 warga. MDMC juga menyalurkan 300 paket sembako, serta mengoperasikan layanan distribusi air bersih menyusul terhentinya suplai PDAM.


“Warga benar-benar sangat membutuhkan. Kita bergerak secepat mungkin,” ujar Ria Utami, relawan MDMC.


MDMC Brebes mengajak AUM, ortom, dan warga Muhammadiyah untuk mengonsolidasikan bantuan melalui POSKOR demi mempercepat proses pemulihan. Komitmen ta’awun dan koordinasi lintas unsur Muhammadiyah di Brebes Selatan menjadi bukti nyata hadirnya gerakan ini di tengah masyarakat pada masa tanggap darurat.


Jaringan Solidaritas Muhammadiyah Menguat


Respons cepat dan kolaboratif antara MDMC, relawan, RSU Siti Aminah, Klinik Aisyiyah, Klinik PKU Penggarutan, Lazismu, Pemkab Brebes, serta berbagai organisasi kemanusiaan menunjukkan kuatnya jaringan solidaritas Muhammadiyah di Brebes Selatan.


Dengan semangat ta’awun dan fastabiqul khairat, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi warga hingga proses pemulihan selesai. (Tarqum Aziz JurnalisMu Brebes).

Iklan