JEMBER – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti apresiasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember yang menghadirkan Seni Pertunjukan Ludruk di acara Semarak Musyawarah Daerah ke-11 PDM Jember, Sabtu (18/2/2023).
Mu’ti menjelaskan, bahwa Muhammadiyah tidak anti seni dan budaya. Bahkan mendukung adanya seni dan budaya sebagai sarana dakwah yang efektif kepada seluruh masyarakat. Ludruk sebagai seni pertunjukan yang lekat dengan masyarakat Jawa Timur dinilai efektif sebagai media penyampai pesan dakwah.
“Kita diberi contoh bagaimana berdakwah memanfaatkan budaya lokal sebagai bagian dari saran akita mendakwahkan Islam, sehingga Islam itu membumi dan Islam diterima di masyarakat.” Ungkap Mu’ti.
Selain seni pertunjukan Ludruk, dirinya juga mengapresiasi metode dakwah yang lain misalnya melalui pemberian hadiah sebagai pemikat jamaah untuk ikut menghadiri pengajian. Serta tidak lupa berdakwah melalui Pendidikan yang unggul dengan melakukan pengembangan dan inovasi untuk kemanfaatan kehidupan manusia.
Pada kesempatan ini Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini juga berharap penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Jember dan di kabupaten/kota lain berjalan dengan baik dan berkemajuan sebagaimana Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Surakarta beberapa waktu lalu.
Kesuksesan Muktamar 48 diikuti oleh suksesnya penyelenggaraan Musyawarah Wilayah (Musywil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), termasuk PWM Jawa Timur yang berlangsung dengan meriah dan menggambarkan Jawa Timur yang berkemajuan. Dia juga berharap Musyda Jember ini juga seperti muktamar dan musywil.
“Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara acara yang luar biasa ini.” Imbuhnya.
Mu’ti menambahkan, bahwa setiap penyelenggaraan permusyawaratan baik itu di level pusat, wilayah bahkan daerah sampai dengan ranting, selain sebagai regulasi penentuan pimpinan juga bisa dimanfaatkan untuk memutar roda perekonomian masyarakat pelaku di UMKM.
“Mudah-mudahan semuanya dapat bergembira dan semuanya merupakan bagian tak terpisahkan bagaimana Muhammadiyah yang suka menyatu dengan masyarakat. Muhammadiyah senantiasa berkomitmen untuk memberdayakan ekonomi masyarakat,” tutur Mu’ti.
Gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat menurutnya bagian dari usaha Muhammadiyah untuk memperkuat Amal Usaha (AUM) dan amal salih sebagai bagian dari Muhammadiyah menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil alamin.***