SEMARANG – Pasca Rakernas empat bulan lalu, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan telah mengoperasikan laboratorium software bernama LabMu sebagai unit usaha baru.
LabMu (Muhammadiyah Software Labs) berfungsi mengelola big data sekaligus jaringan digitalisasi organisasi Muhammadiyah. Misi LabMu adalah mengintegrasikan sistem dan aplikasi, memfasilitasi pertukaran data yang lebih efektif, dan mempercepat proses transformasi digital Muhammadiyah.
“Ini salah satu laboratorium software yang dikelola Muhammadiyah. LabMu sebagai sarana pengembangan aplikasi bagi Muhammadiyah. Sehingga inilah salah satu unit baru dalam struktur organisasi kami,” terang Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas MT di Unimus, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, LabMu menjadi salah satu gebrakan dari Muhammadiyah untuk merespon arus digitalisasi serta menjawab amanat Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta setahun yang lalu.
LabMu, kata Muchlas dimanfaatkan sebagai wadah organisasi untuk memperluas sistem digitalisasi bagi Muhammadiyah secara open source (terbuka), sehingga LabMu membuka ruang bagi kader, warga Persyarikatan, dan masyarakat umum yang ingin terlibat menyempurnakannya.
“Kami ajak para pimpinan MPI setiap daerah untuk menggerakan warga Muhammadiyah dan non Muhammadiyah, semua simpatisan Muhammadiyah yang hobi bisnis untuk bergabung dengan komunitas open source. Nanti di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan diadakan pertemuan developer,” jelasnya.
Keseriusan MPI menyempurnakan bentuk LabMu kata dia telah diwujudkan lewat pendirian badan hukum resmi bernama PT Grama Inovasi Teknologi.
“Spiritnya ikhlas yang total. Jadinya kami rekrut pegawai yang dipekerjakan di PT ini dan digaji. Salah satu project yang sudah diambil alih yaitu MPKU. Ini untuk kelola big data dan digitalisasi Muhammadiyah. Kita juga sudah bangun data center di kampus UAD,” imbuh Rektor UAD Yogyakarta tersebut. ***(afn)